Pengertian
Mual dan muntah pada kehamilan, atau lazim disebut morning sickness, merupakan keluhan yang banyak dirasakan wanita hamil, terutama pada awal kehamilan. Kondisi ini dapat terjadi sepanjang hari, tetapi biasanya memburuk di pagi hari. Hal ini disebabkan karena keadaan perut yang kosong, atau jika wanita hamil tidak makan dalam porsi yang cukup.
Berdasarkan penelitian, kondisi mual dan muntah ini melanda 52% wanita hamil. Pada sebagian besar wanita, gejala mual dan muntah akan menghilang setelah pertengahan kehamilan.
Diagnosis
Diagnosa mual dan muntah pada kehamilan dilakukan oleh dokter melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Pada saat wawancara medis, dokter akan menanyakan keluhan yang dialami, waktu mengalami keluhan, haid terakhir, riwayat keluhan serupa pada kehamilan sebelumnya, riwayat penyakit saluran cerna yang dialami sebelumnya, dan hal-hal terkait lainnya.
Kemudian, pada pemeriksaan fisik dokter akan memeriksa tanda vital, tanda-tanda dehidrasi, mengecek bagian perut, serta kondisi kehamilan secara keseluruhan. Dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang berupa USG untuk menilai kondisi janin. Selain itu, pemeriksaan penunjang lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan darah rutin, elektrolit, dan kadar hormon.
Gejala
Gejala utama kondisi ini adalah rasa mual yang dapat diikuti oleh muntah. Meski gejala tersebut lebih sering terjadi pada pagi hari, tetapi juga dapat terjadi pada waktu lain. Terkadang, wanita hamil juga merasakan nyeri di bagian ulu hati saat berada dalam kondisi ini.
Pada kasus yang cukup berat, wanita hamil dapat merasakan mual dan muntah yang sangat hebat disertai kesulitan makan dan minum. Kondisi ini disebut hiperemesis gravidarum.
Sementara itu, jika asupan makanan dan minuman tidak cukup, maka wanita hamil juga akan merasakan lemas dan dehidrasi. Tanda-tanda dehidrasi adalah kesulitan berkonsentrasi, mata cekung, bibir dan mulut kering, kulit terasa kering, penurunan jumlah urine, serta perubahan warna urine menjadi kuning pekat.
Bahkan dalam kasus terberat, kondisi ini dapat menimbulkan syok, sehingga wanita hamil akan mengalami jantung berdebar. Selain itu juga akan berkeringat dingin, penurunan kesadaran, dan rasa dingin pada kaki dan tangan.
Komplikasi utama dari kondisi mual dan muntah pada kehamilan adalah dehidrasi. Untuk itu, sangat penting agar menjaga kondisi tubuh dengan mengonsumsi cairan yang cukup.
Sebagian besar kasus mual dan muntah ringan tidak membahayakan kesehatan wanita hamil dan bayi yang dikandungnya. Patut diingat juga jika kondisi ini tidak menandakan jika bayi yang dikandung sedang sakit.
Pengobatan
Penanganan awal mual dan muntah pada kehamilan dapat dilakukan di rumah. Bila Anda mengalami muntah di pagi hari, tangani dengan mengonsumsi makanan kering seperti roti dan biskuit, sebelum bangun dari tempat tidur. Anda juga dapat menyantap makanan ringan yang tinggi protein seperti keju sebelum pergi tidur.
Hal ini dikarenakan protein membutuhkan waktu lama untuk dicerna, sehingga perut tidak akan benar-benar kosong saat bangun pada pagi hari. Selain itu, makanlah makanan yang mengandung banyak cairan agar terhindar dari dehidrasi.
Kiat lainnya, dibandingkan menyantap makanan besar 3 kali sehari seperti sebelum hamil, sebaiknya Anda makan makanan ringan setiap 2-3 jam. Makan secara perlahan dan kunyah makanan secara sempurna.
Jika Anda mengalami muntah yang berat sehingga sulit makan, minum dan merasa lemas, segeralah ke rumah sakit. Dokter akan menangani dengan cairan infus untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, serta pemberian obat antimuntah dan vitamin B6.
Pencegahan
Pencegahan mual dan muntah pada kehamilan dapat dilakukan dengan beberapa hal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi suplemen multivitamin secara teratur saat kehamilan dimulai, lebih jarang mengalami mual dan muntah selama kehamilan.
Selain itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah mual dan muntah selama kehamilan, di antaranya:
- Hindari menyantap makanan dalam jumlah besar dalam satu waktu. Perbanyak makanan yang mengandung cairan. Anda juga dapat mencoba minuman yang dingin atau jus buah, seperti apel atau anggur.
- Hindari makanan pedas, gorengan, atau berminyak.
- Hindari makanan dengan bau yang menyengat atau makan di tempat yang memiliki bau yang mengganggu. Bau tersebut dapat membuat Anda terangsang untuk mual dan muntah.
Penyebab
Penyebab mual dan muntah pada kehamilan adalah perubahan hormonal yang umum terjadi di awal kehamilan. Biasanya terjadi pada minggu ke 6-8, serta mencapai puncak pada minggu ke 12-14.
Kondisi akan membaik pada minggu ke-22, dan hingga tubuh wanita hamil tersebut beradaptasi dengan peningkatan produksi hormon.
Berita Terbaru
Ada 80 Gempa Vulkanik Dangkal Gunung Lokon, Warga Dilarang Memasuki Radius Bahaya
Pangeran Harry Kembali Tampil Sendirian Tanpa Meghan Markle, Isu Pisah Makin Santer
3 Dosa Penyebab Meninggal Su'ul Khotimah Menurut Imam al-Ghazali, Na'udzubillah!
Puluhan Rumah di Rokan Hulu Terendam Banjir, Bantuan Sembako Mengalir
Demi Dukung Maarten Paes di Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi Model Top Luna Bijl Datang ke Jakarta
Petaka 3 Penggali Sumur di Banyumas, Nyaris Celaka Gegara Hirup Gas Beracun
Gen ABCC11 Buat Orang Korea Selatan Tidak Bau Badan
Alasan Arsjad Rasjid Gelar Seleknas Panahan Songsong SEA Games 2025 di Kudus
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 19 November 2024
Calon Pimpinan KPK Ini Tawarkan Cara Kerja Gatot Kaca untuk Berantas Korupsi
Jaga Kampanye Akbar, Polisi Dilarang Foto Bersama Calon Bupati Rokan Hulu
Waspadai Guguran Lava Gunung Karangetang di Sitaro