Liputan6.com, Jakarta Mual dan muntah termasuk kondisi kesehatan yang paling umum terjadi di awal kehamilan. Sebagian besar orang beranggapan, mual dan muntah itu karena "bawaan bayi". Hal tersebut sebenarnya keliru karena rasa tidak nyaman saat hamil cenderung disebabkan karena perubahan hormon.
Advertisement
"Mual dan muntah bukan disebabkan gangguan pencernaan saja, melainkan hormon estrogen (hormon reproduksi) dan progesteron (hormon kehamilan) yang meningkat. Ada juga pengaruh hormon human chorionic gonadotropin (hCG)--hormon yang diproduksi selama kehamilan," kata dr Ulul Albab, SpOG, perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) saat ditemui di Gedung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Jakarta, ditulis Minggu (16/7/2017).
Lebih lanjut, hormon hCG bisa memperlambat sistem pencernaan. Akibatnya, lambung kesulitan mendorong makanan. Efek pun mual dan muntah dialami ibu hamil.
Ibu hamil akan mengalami mual dan muntah berat pada usia kehamilan 10-13 minggu. Pada usia kehamilan 14-16 minggu biasanya mual dan muntah akan berkurang.
Seiring usia kehamilan bertambah, hormon ibu hamil berubah. Jika di awal kehamilan mengalami mual dan muntah, di atas usia kehamilan 16 minggu, ibu hamil akan mulai membaik dan tidak merasa mual juga muntah lagi.
"Pada umumnya, mual dan muntah itu pasti terjadi di awal kehamilan. Kalau tidak mual dan muntah ya bukan hamil namanya. Tapi ini akan membaik dengan sendirinya. Mual dan muntah akan berkurang," tambah Ulul.
Â