PSM Makassar atau Persatuan Sepak bola Makassar merupakan tim sepak bola Indonesia yang bermarkas di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Menurut sejarah, tim Ayam Jantan dari Timur, sebutan untuk PSM Makassar ini, berdiri tanggal 2 November 1915. Saat itu di Makassar berdiri sebuah tim bola bernama Makassar Voetbal Bond (MVB) yang dipercaya menjadi cikal bakal dari PSM Makassar sekarang.
Sekitar tahun 1920an sampai 1940an sudah melakukan beberapa pertandingan dengan tim lokal maupun internasional. Saat Jepang menduduki Indonesia dan sampai di Makassar, terpaksa MVB harus tutup karena beberapa pemainnya yang berkebangsaan Belanda ditangkap, dan yang pribumi dipaksa untuk Romusa. Tetapi karena Jepang mengizinkan bila menggunakan nama Indonesia, akhirnya MVB berganti nama menjadi PSM Makassar.
Tahun 50an, PSM Makassar sudah mulai menjajakan kakinya di pulau Jawa dan PSSI. Saat itu, PSM Makassar dikenal dengan salah satu pemainnya bernama Ramang, hal itu membuat tim ini kadang disebut dengan julukan Pasukan Ramang. Saat ini PSM Makassar dikenal sebagai tim yang konsisten dalam liga-liga di Indonesia. Menjadi salah satu tim terkuat di Indonesia, PSM Makassar sudah mengantongi beberapa gelar juara nasional maupun Internasional.
PSM Makassar adalah klub tertua di Indonesia yang masih eksis di persepakbolaan tanah air. Berdiri pada 2 November 1915 dengan nama awal Makassar Voetbal Bond (MVB), PSM bukan hanya sarat prestasi tapi juga pernah melahirkan pesepakbola terbaik Indonesia pada era masing-masing.
PSM tercatat lima kali juara Perserikatan yakni pada tahun 1957,1959, 1965, 1966, dan 1992. Klub berjuluk Juku Eja ini juga berjaya di Soeharto Cup 1974.
Ketika era Perserikatan berakhir pada 1994, PSM berhasil menembus partai puncak di Stadion Gelora Bung Karno sebelum takluk ditangan Persib Bandung.
Pamor PSM tetap terjaga di era Liga Indonesia dengan merebut juara pada musim 1999/2000 plus jadi runner-up pada pada tahun1996, 2001 2003 dan 2004. Di pentas internasional, PSM juara di Piala Ho Chi Minch City 2001 dan menembus perempat final Liga Champions pada tahun sama.
Tim Juku Eja pun pernah melahirkan pemain yang mencuat sampai level nasional seperti Ramang, Maulwi Saelan, Suwardi Arland, Harry Tjong, Rasyid Dahlan, M. Basri, Ronny Pattinasarani, Hamka Hamzah, Zulkifli Syukur dan Syamsul Chaeruddin.
Pemain Legendaris: Ramang
Ramang mulai memperkuat PSM Makassar pada tahun 1947, waktu itu masih bernama Makassar Voetbal Bond (MVB). Melalui sebuah klub bernama Persis (Persatuan sepak bola Induk Sulawesi) ia ikut kompetisi PSM. Pada sebuah pertandingan, ia mencetak sebagian besar gol dan membuat klubnya menang 9-0. Sejak itu dia diajak bergabung dengan PSM.
Sambil menjalani profesi pemain sepak bola, Ramang juga menjadi seorang kenek truk serta tukang becak.
Jika Ramang ditanya tentang pertandingan paling berkesan, di sejumlah media, dia menyebut ketika Indonesia menahan Uni Soviet 0-0 di Olimpiade Melbourne 1956. "Ketika itu saya hampir mencetak gol. Tapi kaus saya ditarik dari belakang," kata Ramang.
Kejayaan Ramang ternyata singkat saja, tahun 1960, sesudah namanya sempat melangit ia dijatuhi skorsing. Ramang dituduh makan suap. Tahun 1962 ia dipanggil kembali, tetapi pamornya sudah berkurang.
Berita Terbaru
Desa Wisata Kemiren Banyuwangi Raih Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024
Pekerjaan Raden Brotoseno Usai Dipecat dari Kepolisian, Kini Produseri Film Horor Berjudul Muslihat
Makin Gawat, 960 Ribu Pelajar dan Mahasiswa Terjerat Judi Online
Hasil China Masters 2024: Dejan/Gloria Dapat Tiket Perempat Final
Militer Rusia Serang Wilayah Dnipropetrovsk, Pusat Rehabilitas untuk Penyandang Disabilitas Rusak
Model Baju Batik Tunik Kantoran Terbaru untuk 2025, Fashionable dan Kekinian
Survei Median: Pasangan Jeje Ritchie-Asep Ismail Unggul Tipis di Pilbup Bandung Barat 2024
Tinjau Kondisi Banjir Rob, Gibran Dorong Proyek Giant Sea Wall Cepet Rampung
Hari Televisi Sedunia Diperingati Setiap 21 November, Berikut Sejarahnya
7 Momen Marselino Penuhi Janji Berikan Jersey Lawan Arab Saudi ke Ganindra Bimo
Meski Laba Turun, BFI Finance Yakin Dividen Payout Ratio 50%
Menaker Yassierli Buka Jaknaker Expo 2024, Harap Jadi Solusi Konkret bagi Pencari Kerja