Selandia Baru merupakan kepulauan terakhir yang didiami oleh manusia karena letaknya yang sangat jauh. Selandia Baru berada di barat daya Samudera Pasifik. Dikelilingi banyak hutan, tumbuhan, maupun hewan yang beragam menjadi alasan banyaknya spesies burung unik yang masih hidup di Selandia Baru.
Dalam bahasa Maori, Selandia Baru disebut dengan Aotearoa yang artinya Tanah Berawan Putih Panjang. Penduduk yang mendiami Selandia Baru rata-rata adalah Bangsa Eropa dan pribumi Maori. Pemerintahan Selandia Baru menerapkan sistem demokrasi Parlementer dan Persemakmuran Britania.
Kisah Petualangan 1.000 Km Mario Iroth di Selandia Baru
Sampai 31 Juli 2016, Kami telah menyelesaikan petualangan di pulau selatan New Zealand, selama 10 hari. Selama itu kami mengelilingi beberapa tempat menarik dan menantang di sana. Dan kisah kali ini dimulai dari perjalanan kami selepas Wanaka menuju Queenstown hingga kembali ke Picton lewati pesisir timur sepanjang 1000Km yang menegangkan serta mengaggumkan.
Perjalanan kami lanjutkan menuju Picton (pelabuhan ferry) dengan mengikuti jalan pesisir timur yang tak kalah indahnya. Kami melewati Christchurch dan daerah peternakan dan juga perkebunan anggur di sepanjang perjalanan yang bikin betah dan semangat dengan pegunungan rerumputan hijau dan lautan yang biru walau angin samping cukup kencang. Masih musim dingin di New Zealand, namun perjalanan ini membawa berjuta kenangan.
4 Kota Selandia Baru yang Perlu Anda Kunjungi
Tourism New Zealand bekerjasama dengan Qantas Airways baru-baru ini membuat paket wisata murah untuk wisatawan Indonesia. Bagi Anda yang tertarik mengunjunginya, berikut empat destinasi wisata yang perlu Anda kunjungi di Selandia Baru, seperti yang disusun Liputan6.com, Jumat (20/5/2016).
Bagi Anda yang berjiwa kreatif, kota yang telah ribuan tahun menjadi ibukota Selandia Baru ini menjadi tempat terkenal untuk produksi film menggunakan teknologi termutakhir. Stone Street Studios di Wellington meruapakan salah satunya. Dibangun di atas lahan seluas delapan hektare, studio ini menjadi satu-satunya rumah produksi di Selandia Baru yang dapat dibongkar pasang sesuai kebutuhan. Stone Street Studio memiliki empat panggung utama dan dua panggung suara, termasuk panggung sebesar 24.500 meter persegi yang dibangun untuk produksi film King Kong.
Selain Wellington, ada Queenstown, Auckland dan Christchurch.