Peringatan Ulang Tahun
Dalam beberapa kebudayaan, memperingati ulang tahun seseorang biasanya dirayakan dengan mengadakan pesta ulang tahun dengan keluarga dan/atau teman. Hadiah sering diberikan, pada orang yang merayakan ulang tahun. Pada saat seseorang ulang tahun, sudah menjadi kebiasaan untuk memperlakukan seseorang secara istimewa pada hari ulangtahunnya.
Kepercayaan Yahudi
Bangsa Romawi merayakan ulang tahun secara penuh antusias dengan pesta yang hedonistik dan hadiah yang berlimpah. Sedangkan dalam agama Yahudi, pandangan pada perayaan ulang tahun masih diperdebatkan oleh berbagai rabbi.
Di dalam Alkitab Ibrani, satu-satunya isi yang menyebutkan perayaan untuk memperingati hari kelahiran seseorang, adalah mengenai ulang tahun Firaun Mesir yang terekam dalam Kejadian 40:20.
Rabbi Moshe Feinstein adalah salah satu rabbi, yang memahami ada nilai positif dari perayaan ulang tahun ini. The Lubavitcher Rebbe mendorong banyak orang untuk merayakan ulang tahun mereka, dengan berkumpul bersama kerabat, membuat resolusi positif, dan melalui berbagai kegiatan keagamaan. Menurut Rabbi Yissocher Frand, ulang tahun kelahiran seseorang merupakan hari khusus karena doa seseorang tersebut pada hari itu dapat terkabulkan.
Bar mitzvah untuk anak laki-laki Yahudi berumur 13 tahun, atau bat mitzvah untuk anak perempuan Yahudi berumur 12 tahun, mungkin adalah satu-satunya perayaan Yahudi yang sering dikaitkan dengan ulang tahun.
Walaupun perayaan modern, di mana 'ulang tahun' sekuler, sering kali mengecilkan hakikatnya sebagai ritual agama. Namun pada mulanya inti dari perayaan bar mitzvah atau bat mitzvah sepenuhnya bersifat keagamaan, atau pencapaian kematangan beragama menurut hukum Yahudi, dan bukan bersifat sekuler.
Dengan atau tanpa perayaan ulang tahun, seorang anak Yahudi tetap akan mengalami bar mitzvah atau bat mitzvah, dan mungkin dirayakan pada hari itu atau beberapa hari setelahnya.
Kekristenan
Origen dalam pendapatnya 'On Levites' menulis, bahwa umat Kristiani tidak hanya harus menahan diri dari merayakan ulang tahun mereka, tetapi harus memandangnya dengan jijik. Kristen Ortodoks masih lebih menyukai perayaan hari nama saja. Masyarakat umum juga merayakan hari santo mereka, tetapi para bangsawan merayakan ulang tahun kelahiran mereka. 'Squire's Tale' (Kisah Pengawal). Yakni salah satu dari The Canterbury Tales karya Chaucer, dibuka saat Raja Cambuskan menyatakan pesta untuk merayakan ulang tahunnya.
Saksi-Saksi Yehuwa dan beberapa kelompok Nama Suci (Sacred Name), menjauhkan diri dari perayaan ulang tahun. Mereka percaya bahwa perayaan ulang tahun digambarkan dalam cahaya yang negatif dalam Alkitab dan memiliki hubungan sejarah dengan sihir, takhayul, dan paganisme.
Islam
Ada kontroversi peringatan Maulid Nabi. Beberapa ulama menganggap merayakan ulang tahun adalah perbuatan dosa, karena dianggap sebagai suatu 'inovasi' dalam beragama, atau bidah, sedangkan ulama-ulama lain mengeluarkan pernyataan bahwa merayakan ulang tahun itu dibolehkan.
Sebagian umat Muslim (dan orang-orang Kristen Arab), bermigrasi ke Amerika Serikat dan mengadopsi kebiasaan merayakan ulang tahun, khususnya bagi anak-anak, tetapi sebagian yang lain menentangnya.
Juga, ada banyak sekali kontroversi mengenai perayaan Maulid Nabi. Sementara sebagian umat Islam merayakannya dengan penuh antusias, lainnya mengutuk perayaan tersebut, menganggap mereka telah keluar dari ruang lingkup ajaran Islam.
Hindu
Umat Hindu merayakan hari kelahiran atau ulang tahun setiap tahun, ketika hari yang sesuai dengan bulan lunar atau bulan matahari (Sistem Tanda Matahari Nirayana - Sourava Mana Masa). Di mana, terjadi kelahiran dan memiliki asterisme yang sama (Bintang / Nakshatra) seperti tanggal lahir. Usianya terhitung setiap kali Janma Nakshatra dari bulan yang sama berlalu.
Buddha dan Sikh
Waisak. Berbagai biara merayakan ulang tahun kelahiran Buddha, biasanya dalam bentuk ritual yang sangat formal. Sedangkan umat beragama Sikh, merayakan hari kelahiran Guru Nanak.
Di Korea Utara, rakyat dilarang merayakan ulang tahun pada tanggal 8 Juli dan 17 Desember. Karena tanggal tersebut merupakan tanggal wafat pemimpin negara itu, masing-masing Kim Il-sung dan Kim Jong-il.
Lebih dari 100.000 orang Korea Utara memindahkan tanggal ulang tahunnya menjadi 9 Juli atau 18 Desember, untuk menghindari tanggal-tanggal tersebut. Seseorang yang lahir pada tanggal 8 Juli sebelum 1994 dapat mengubah hari ulang tahunnya, dengan pengakuan resmi dari pemerintah.
Berita Terbaru
Gelar Hajatan Itu Hukumnya Haram Kata Gus Baha, Ternyata Ini Alasannya
Jelang Pencoblosan, Elektabilitas RIDO Diyakini Melonjak Karena Rajin Blusukan
Peredaran Narkoba Antar Provinsi di Lampung Diungkap, 215 Orang Ditangkap
Puncak Hujan Meteor Alfa Monocerotid Minggu ini
Tandai 75 Tahun Hubungan Bilateral Indonesia-Inggris, Presiden Prabowo Subianto Temui PM Keir Starmer
Cara Orangtua Menghadapi Menstruasi Pertama Anak, Kapan dan Apa yang Harus Dibicarakan?
PKB Saran, Genjot APBN Ada Pilihan Selain Menaikkan PPN
Ustadz Das'ad Latif Ungkap Kunci Kebahagiaan dalam Hidup, Ternyata Dekat Sekali
Pertarungan King Maker Pilgub 2024 di Kandang Banteng, Adu Kuat Megawati Vs Jokowi
Setelah Odegaard, Arsenal Siap Selamatkan Pemain Cadangan Real Madrid
Ketika Marga Huang Memilih Yogyakarta, Lebih dari Sekadar Reuni Keluarga
Tips Menghemat Listrik: 41 Cara Efektif Menekan Tagihan Bulanan