Menkes Budi Sebut Pemeriksaan Kesehatan Gratis saat Ultah Bukan Cuma Cek Tensi

Soal Pemeriksaan Kesehatan Gratis Saat Ultah Bukan Cuma Cek Tensi Ada Juga Pemeriksaan Lain Sesuai Usia

oleh Benedikta Desideria diperbarui 11 Nov 2024, 10:26 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2024, 09:25 WIB
Inspirasi Pola Makan untuk Turunkan Tekanan Darah
DASH, jenis diet yang sanggup turunkan tekanan darah tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mulai tahun 2025 bakal memberikan hadiah ke warga yang berulang tahun lewat pemeriksaan kesehatan gratis. Banyak masyarakat penasaran mengenai pemeriksaan kesehatan gratis yang dimaksud jangan-jangan hanya cek tekanan darah atau tensi saja.

Menanggapi hal itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pemeriksaan kesehatan bukan cuma cek tensi.

"Tenang aja ini bukan pemeriksaan kesehatan yang hanya cek tensi. Ini ada pemeriksaan kesehatan lain yakni (untuk usia) bayi, balita, anak, remaja, dewasa dan lansia seperti saya," kata Budi dalam akun Instagram @bgsadikin.

Namun, Menkes Budi juga mengungkapkan bahwa pemeriksaan kesehatan gratis yang diberikan pemerintah juga tidak selengkap seperti di klinik swasta atau laboratorium swasta dengan biaya sampai jutaan rupiah.

"Supaya tidak salah ekspektasi ya ini bukan medical check up seperti yang teman-teman bayangkan di rumah sakit swasta atau laboratorium swasta yang harganya jutaan rupiah itu ya," tutur Budi lagi.

Di kesempatan berbeda, Budi mengungkapkan bahwa pemeriksaan gratis ini mengacu pada empat golongan usia:

  • Skrining Balita: Difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital yang, jika teridentifikasi secara dini, dapat diobati untuk mencegah kematian atau kecacatan.
  • Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): Meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja.
  • Skrining Dewasa: Difokuskan pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, yang merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia, serta kanker prostat pada laki-laki.
  • Skrining Lansia: Meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan.

 

Berbeda dengan Skrining JKN

Usai rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 31 Oktober 2024 Menkes Budi mengungkapkan program ini berbeda dari skrining Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan. Pada skrining JKN itu mencakup 14 jenis penyakit.

Sementara itu, skrining ulang tahun ini dirancang untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit sesuai golongan usia.

 

Tiket Pemeriksaan Kesehatan Gratis Lewat SatuSehat

Mulai Hari Ini, Aplikasi PeduliLindungi Berubah Jadi SatuSehat Mobile
Tiket Pemeriksan Kesehatan Gratis Lewat Aplikasi SatuSehat Mobile (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Budi mengatakan untuk bisa mengakses tiket pemeriksaan kesehatan atau medical chek-up gratis saat ulang tahun yakni lewat aplikasi SatuSehat

"Nanti yang akan dapat tiket pemeriksaan gratis adalah yang sudah jadi anggota SatuSehat," kata Menkes Budi dalam unggahan di Instagram @bgsadikin.

Maka dari itu, Budi pun meminta masyarakat untuk mengunduh aplikasi SatuSehat dan menggunakannya agar bisa mendapatkan tiket pemeriksaan gratis di hari ulang tahun. 

"Download aplikasi SatuSehat Mobile sekarang juga," kata Budi.

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Masuk Program Prioritas Kemenkes

Skrining kesehatan gratis merupakan satu dari tiga program prioritas Kemenkes di masa pemerintahan Prabowo Subianto. Hal ini disampaikan Budi Gunadi Sadikin usai dilantik masuk Kabinet Merah Putih Prabowo Gibran pada Senin, 21 Oktober 2024.

“Ada tiga program dari kita, nomor satu itu skrining untuk masyarakat semua siklus hidup karena yang penting kan buat Kementerian Kesehatan jaga masyarakat kita tetap sehat, bukan hanya mengobati orang sakit. Pengobatan promotif, preventif, itu jauh lebih penting dibandingkan kuratif,” jelas Budi.

Lalu, program prioritas kedua adalah membangun rumah sakit-rumah sakit terutama di daerah tertinggal, terluar, kepulauan.

Selanjutnya, program ketiga terkait dengan pemberantasan tuberkulosis (TBC).

“Yang nomor tiga beliau juga titip supaya tuberkulosis ditangani dengan lebih cepat. Ini penyakit menular yang kematiannya paling banyak di dunia jauh di atas COVID. Sudah 1 milyar orang meninggal (akibat TBC) sejak 100 tahun yang lalu.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya