Kisah Kakek Tewas Bersama 8 Anggota Keluarganya dalam Kecelakaan Pesawat Jeju Air Usai Rayakan Ultah ke-80

Perjalanan sang kakek korban tewas kecelakaan pesawat Jeju Air bersama delapan anggota keluarganya itu adalah perjalanan luar negeri pertamanya yang dilakukan untuk merayakan ulang tahunnya.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 01 Jan 2025, 12:01 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2025, 12:01 WIB
Upaya Pencarian dan Penyelamatan Korban Pesawat Jeju Air Terus Dilakukan
Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 itu mengalami kecelakaan ketika mendarat setelah terbang dari Bangkok, Thailand di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan. (JUNG YEON-JE/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pihak berwenang mengumumkan bahwa seluruh korban tewas dalam kecelakaan pesawat Jeju Air telah teridentifikasi, empat hari setelah kecelakaan tragis itu terjadi. Yonhap melaporkan bahwa Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korea Selatan mengonfirmasi identitas lima korban terakhir yang belum teridentifikasi sebelumnya.

Di antara para korban tewas terdapat seorang kakek berusia 80 tahun. Perjalanannya saat itu semestinya meninggalkan kenangan indah baginya karena itu merupakan perjalanan luar negeri pertama bagi Bae, marga kakek tersebut, untuk merayakan ulang tahunnya ke-80.

Stasiun televisi lokal KBC melaporkan bahwa ia berangkat bersama istri, dua putrinya, salah seorang menantu laki-lakinya, dan empat cucunya, termasuk seorang anak berusia lima tahun. Hanya seorang menantunya yang tak bisa ikut dan kini kehilangan istri dan ketiga anaknya.

"Kemarin, kepala desa pergi ke Bandara Muan dan mengatakan bahwa menantunya sangat putus asa, dan berkata, 'Saya seharusnya pergi bersama mereka dan mati bersama mereka'," kata KBC, dikutip dari Chanel News Asia, Rabu (1/1/2025).

Melansir Koreaboo, kematian tragis keluarga besar itu juga dikonfirmasi oleh pejabat Kota Sejong dan dinas pendidikan setempat pada Senin, 30 Desember 2024. Mereka mengumumkan bahwa dua saudara perempuan yang merupakan siswa SMA Jang Young Sil, bersama adik laki-laki mereka, termasuk di antara 175 penumpang pesawat Jeju Air 2216.

Kakak beradik itu duduk di tahun kedua dan ketiga di sekolah tersebut. Sekolah menengah putri tersebut menyampaikan berita buruk tersebut kepada para siswanya, yang membuat masyarakat sangat berduka.

Jenazah Korban Kecelakaan Jeju Air Mulai Diserahkan pada Keluarga

Pesawat Jeju Air Kecelakaan, Keluarga dan Kerabat Penumpang Penuhi Bandara Muan Korea Selatan
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 09.07 pagi waktu setempat. Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 tersebut terjadwal kembali dari Bangkok, Thailand. (JUNG YEON-JE/AFP)

Altar peringatan bersama pun disiapkan di kantor pendidikan untuk menghormati para korban. Kota Sejong juga memutuskan untuk mengirimkan tim belasungkawa ke Muan untuk mendukung keluarga yang terdampak dan memberikan rasa hormat kepada para korban.

Altar peringatan bagi para korban juga didirikan secara nasional, termasuk di Seoul. Di Bandara Muan, keluarga-keluarga mengawasi pendirian altar baru pada Selasa, 31 Desember 2024, dengan bunga pemakaman hitam-putih memenuhi area tersebut.

AFP melaporkan bahwa pihak berwenang Korea Selatan juga mulai menyerahkan jenazah korban kecelakaan pesawat kepada keluarga pada Selasa, 31 Desember 2024, sembari penyelidik berlomba untuk mencari tahu penyebab Jeju Air Boeing 737-800 jatuh dan terbakar.

 

"Dari 179 korban, empat jenazah telah menyelesaikan prosedur serah terima kepada keluarga yang ditinggalkan untuk pemakaman," kata Menteri Transportasi Park Sang-woo di Bandara Muan, kemarin. "Untuk 28 korban yang identitasnya telah dikonfirmasi dan autopsi telah selesai, kami akan mengizinkan prosedur pemakaman dimulai mulai pukul 14.00 (waktu Korea) hari ini dengan persetujuan keluarga mereka," tambahnya.

Masa Berkabung 7 Hari

Kerabat korban Jeju Air yang celaka pada Minggu (29/12/2024). (AP)
Kerabat korban Jeju Air yang celaka pada Minggu (29/12/2024). (AP)

Para penyelidik AS, termasuk dari Boeing, tiba di lokasi kecelakaan di barat daya Muan, kata para pejabat, ketika pihak berwenang Korea Selatan mulai memeriksa dua kotak hitam yang diambil dari puing-puing pesawat yang terbakar. Pesawat itu mengangkut 181 orang dari Thailand ke Korea Selatan ketika melakukan panggilan mayday dan mendarat darurat tanpa roda pesawat sebelum menabrak penghalang dan terbakar.

Semua orang di dalam pesawat Jeju Air Penerbangan 2216 tewas, kecuali dua awak kabin yang duduk dekat ekor pesawat. Kedua korban dilaporkan sudah siuman.

Korea Selatan sedang menjalani masa berkabung selama tujuh hari, dengan bendera berkibar setengah tiang. Penjabat Presiden Choi Sang-mok mengatakan kecelakaan itu adalah 'titik balik' bagi negaranya, dan menyerukan perombakan menyeluruh sistem keselamatan udara.

Dia mendesak para pejabat untuk "memeriksa ulang secara menyeluruh sistem operasi pesawat secara keseluruhan... dan segera melakukan perbaikan yang diperlukan". "Hari ini menandai hari terakhir 2024," katanya kemarin, dan mendesak warga untuk 'merenungkan tahun lalu dan bersiap menghadapi tahun baru'.

Malam Tahun Baru 2025 yang Muram di Korea Selatan

Malam Tahun Baru 2025 nan Muram di Korea Selatan, Berkabung Atas Kecelakaan Jeju Air
Badan pesawat Jeju Air yang terbakar di Bandara Muan, Korea Selatan. (dok. YONHAP / AFP)

Akibat kecelakaan pesawat Jeju Air pada Minggu pagi, 29 Desember 2024, pemerintah Korea Selatan mengumumkan masa berkabung nasional. Periodenya berlaku hingga Sabtu, 4 Desember 2024, pukul 24.00, waktu setempat.

Dengan begitu, perayaan hitung mundur Tahun Baru 2025 nan meriah tidak lagi relevan. Sejumlah daerah populer di Seoul telah membatalkan rencana awal tersebut.

Mengutip Korea Times, Kantor Distrik Jung di Seoul berencana mengadakan acara hitung mundur di lapangan umum di depan cabang utama Shinsegae Department Store di Myeong-dong. Namun, kantor distrik mengonfirmasi pada Senin, 30 Desember 2024, bahwa mereka telah memutuskan untuk membatalkan pertunjukan menyambut malam Tahun Baru 2025 itu.

Acara hitung mundur bersama di Lotte World Tower dengan acara musik TV K-pop 'Wannabe' di MBC juga dibatalkan pada Senin, 30 Desember 2024. Sebagai gantinya, kantor simbolis Lotte Group menerangi bagian atas bangunan setinggi 555 meter dengan cahaya putih sebagai ungkapan belasungkawa kepada para korban kecelakaan. Cahaya putih itu menyala mulai Senin, 30 Desember 2024, pukul 17.30, waktu setempat, dan berlanjut hingga pukul 10 malam setiap hari selama masa berkabung nasional.

Infografis Petaka Pesawat Jeju Air Hangus Terbakar di Bandara Muan Korsel
Infografis Petaka Pesawat Jeju Air Hangus Terbakar di Bandara Muan Korsel. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya