Karier
Valtteri Bottas adalah seorang pembalap asal Finlandia. Saat ini ia membalap di Formula Satu untuk tim Mercedes AMG Petronas F1 Team. Sebelumnya ia membalap untuk Williams dari musim 2013 sampai 2016. Bottas sudah memenangkan 10 balapan: 3 kali di 2017, 4 kali di 2019, 2 di 2020 dan sekali di 2021. Mulai tahun 2022, ia akan membalap untuk Alfa Romeo.
Valtteri lahir di Nastola, Finlandia, tanggal 28 Agustus 1989. Orangtuanya adalah Rauno Bottas dan Marianne Välimaa. Ayahnya memiliki sebuah perusahaan cucian kecil, dan ibunya adalah adalah seorang pengurus pemakaman. Bottas sekolah di Heinola. Bottas juga pernah masuk wajib militer, jabatan militer-nya adalah kopral muda.
Bottas memenangkan ajang Formula Renault Eurocup 2008 dan Formula Renault 2008 region Eropa Utara pada tahun yang sama. Ia menyamai rekor Filipe Albuquerque, yang memenangkan dua gelar sekaligus: NEC dan Eurocup pada musim yang sama, pada tahun 2006.
Bottas juga memenangkan Formula Renault 2007 UK seri Winter, ia telah memegang lisensi MSA-terdaftar untuk kejuaraan. Ini tidak berhenti dia bersaing, dan akan pergi untuk memenangkan tiga dari empat balapan di kejuaraan.
Dia lantas pindah ke Formula 3 Euroseries untuk musim 2009. Meskipun tidak memenangkan lomba, Bottas meraih dua posisi pole dan meraih P3 di klasemen akhir.
Kandidat Juara F1 2020 yang Pernah Dikalahkan Rio Haryanto
Sebelum berstatus pembalap top F1 dan memperkuat tim terbaik pada ajang balap jet darat, Mercedes, Valtteri Bottas pernah dikalahkan pembalap Indonesia, Rio Haryanto.
Ya, Rio Haryanto dan Bottas pernah saling sikut di sirkuit saat keduanya masih sama-sama mengikuti GP3 Series tahun 2011. Kala itu, Bottas keluar sebagai juara umum setelah merasakan empat kemenangan.
Namun pada dua lomba, Rio Haryanto bisa mengalahkan Bottas. Dua lomba tersebut berlangsung di Sirkuit Nurburgring, Jerman dan Hungaroring, Hungaria. Pada dua lomba ini, Rio keluar sebagai pemenang.
Saat finis pertama di Hungaroring, Rio bahkan memenangkan duel langsung kontra Bottas yang harus puas naik podium kedua. Pada akhir musim, Rio pun finis posisi tujuh klasemen.
Sayangnya kini, meski pernah mencicipi atmosfer persaingan F1, karier Rio di ajang balap jet darat tidak sepanjang Bottas. Namun setidaknya pembalap kelahiran Solo ini pernah membuktikan bakatnya sejajar pembalap sekaliber Bottas.Â
Berita Terbaru
Ciri Sejarah Sebagai Ilmu: Pengertian, Karakteristik, dan Penerapannya
KPU Jakarta Serahkan Berkas Pengesahan Gubernur dan Wagub Terpilih ke DPRD
350 Caption Korea Aesthetic untuk Instagram Kamu
Ramalan Baba Vanga, 5 Zodiak Ini Akan Beruntung Finansial di Tahun 2025
PUBG: Battlegrounds Hadirkan Karakter AI yang Bisa Diajak Berinteraksi
Ganti Zirkzee, Manchester United Tawar Striker Haus Gol Liga Inggris asal Prancis
Badendang Rotang, Warisan Budaya Maluku Tengah Sarat Makna
Top 3: Heboh Pagar Laut di Tangerang Bikin Presiden Prabowo Turun Tangan
Ghost Soccer: Bola Mati, Film Horor Komedi Bertema Sepak Bola Produksi Sinemata Buana Kreasindo
Memahami Modifikasi Makanan Daerah, Inovasi Kuliner Nusantara Menggoda Selera
Puan Akui PDIP Belum Bahas soal Pengganti Hasto: Kita Lihat Dulu
Mana Dulu, Sedekah ke Anak Yatim atau Orang Terdekat yang Membutuhkan? Ini Kata Buya Yahya