F1: Dominan di Sirkuit Red Bull Ring, Bottas Pernah Diasapi Rio Haryanto

Valtteri Bottas memimpin sebanyak 71 lap F1 GP Austria atau sepanjang lomba ini berlangsung. Namun meski terlihat dominan, ia mendapat tekanan dari rekan setimnya, Lewis Hamilton.

oleh Hendry Wibowo diperbarui 06 Jul 2020, 20:15 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2020, 20:15 WIB
20160811- Rio Haryanto-AFP Photo
Eks pembalap F1, Rio Haryanto. (AFP PHOTO/Patrik Stollarz)

Jakarta - F1 2020 telah menggelar seri perdana, Minggu (5/7/2020) di Sirkuit Red Bull Ring Austria. Valtteri Bottas menjadi yang tercepat dalam seri kali ini.

Bottas memimpin sebanyak 71 lap F1 GP Austria atau sepanjang lomba ini berlangsung. Namun meski terlihat dominan, ia mendapat tekanan dari rekan setimnya, Lewis Hamilton.

Namun ia menunjukkan ketenangan dan kemampuan mumpuni untuk menjaga posisi pertama. "Memenangkan lomba F1 tidak pernah mudah, termasuk kemenangan kali ini," kata Bottas.

Kini usai GP Austria selesai, Bottas sedang memimpin klasemen dengan torehan 25 poin. Dia pun mulai didapuk sebagai kandidat kuat juara dunia F1 2020.

Untuk meraihnya, Bottas, 30 tahun, harus melawan banyak pembalap F1 hebat. Sebut saja Hamilton, pembalap Red Bull: Max Verstappen plus duo Scuderia Ferrari: Charles Leclerc dan Sebastian Vettel.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rio Haryanto

Rio Haryanto
Rio Haryanto (ANDREJ ISAKOVIC / AFP)

Namun siapa sangka, sebelum berstatus pembalap top F1 dan memperkuat tim terbaik pada ajang balap jet darat, Mercedes, Valtteri Bottas pernah dikalahkan pembalap Indonesia, Rio Haryanto.

Ya, Rio dan Bottas pernah saling sikut di sirkuit saat keduanya masih sama-sama mengikuti GP3 Series tahun 2011. Kala itu, Bottas keluar sebagai juara umum setelah merasakan empat kemenangan.

Namun pada dua lomba, Rio Haryanto bisa mengalahkan Bottas. Dua lomba tersebut berlangsung di Sirkuit Nurburgring, Jerman dan Hungaroring, Hungaria. Pada dua lomba ini, Rio keluar sebagai pemenang.

Saat finis pertama di Hungaroring, Rio bahkan memenangkan duel langsung kontra Bottas yang harus puas naik podium kedua. Pada akhir musim, Rio pun finis posisi tujuh klasemen.

Sayangnya kini, meski pernah mencicipi atmosfer persaingan F1, karier Rio di ajang balap jet darat tidak sepanjang Bottas. Namun setidaknya pembalap kelahiran Solo ini pernah membuktikan bakatnya sejajar pembalap sekaliber Bottas.

Disadur dari: Bola.com (penulis: Hendry W, published 6/7/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya