International Golo Mori Jazz Sukses Digelar di NTT, Maliq & D'Essentials, Andien hingga Sheila Majid Bikin Pecah

Liputan6.com, Jakarta Setelah sempat ditunda dan penantian cukup lama, International Golo Mori Jazz akhirnya sukses digelar kali pertama di kawasan Golo Mori, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (12/4/2025) sore hingga malam.

Memadukan musik, alam, budaya, serta konsep ramah lingkungan, NTT menjadi lokasi yang tepat sebagai tuan rumah International Golo Mori Jazz, yang jadi bagian event Jazz Gunung ini.

Begitu digelar, deretan penyanyi dan musisi ternama menunjukkan penampilan terbaik mereka, dari Sheila Majid, Tohpati Orchestra, Andien, hingga Maliq & D'Essentials.

Maliq & D’Essentials membuka panggung utama, Leso Observation Deck. Disusul Tohpati, Andien, dan Sheila Majid yang diiringi secara apik oleh Tohpati Orchestra.

Sebelum nama-nama beken tersebut naik ke panggung utama, tampil seniman lokal NTT yang membuat nuansa etnik makin terasa. Mereka adalah grup musik Gema Nusa Project dan sanggar Tate Kind Art yang tampil di Teno Amphitheatre.

Gema Nusa Project membawakan lagu "Mangko Bakok", "Senja Kampung", "Lino", medley tembang nusantara yang mereka beri judul "Jalan Jalan Bunyi," "Rangkung Alu", hingga "Tana Mbate" yang menjadi pengiring musik pertunjukan tarian etnik Tate Kind Art.

Suasana panggung Teno Amphitheatre pecah setelah para penari dari Tate Kind Art mengajak penonton ikut menari bersama. Tak hanya mengajak menari, para penari juga mendampingi beberapa penonton untuk naik ke area Leso Observation Deck.

Tiba di lokasi Golo Mori Jazz International 2025, penonton disuguhi penampilan Gema Nusa Project yang berlokasi di panggung bawah. Grup musik lokal asal Labuan Bajo ini tampil dengan nuansa etnik termasuk medley lagu-lagu daerah. Penampilan sanggar tradisional Tate Kind Art terlihat apik saat diiringi musik dari Gema Nusa Project.

Setelah aksi keduanya, penonton menyaksikan keindahan senja di lokasi. Tak lama kemudian, "Senja Teduh Pelita" mengalun dari panggung utama oleh Maliq & D'Essentials.

Setelah sukses melengkapi momen senja dengan lagu tersebut, Angga (vokal), Indah (vokal), Lale (gitar), Jawa (bas), Widi (drum), dan Ilman (kibor), melanjutkan penampilan dengan sejumlah hit lain.

Mulai dari "Setapak Sriwedari", "Kita Bikin Romantis", serta "Dia". Menariknya, Indah sempat turun panggung untuk menghangatkan suasana dengan mengajak penonton nyanyi bareng.

Tembang "Aduh", "Terdiam", "Himalaya", "Untitled', dan "Menari" berhasil dibawakan secara apik hingga para penonton ikut berjoget. Aksi mereka ditutup dengan "Pilihanku."

Setelah dipuaskan Maliq & D'Essentials, penonton larut dalam aksi Tohpati Orchestra yang menghanyutkan dengan nomor-nomor jaz dari "Gratitude", "Kahyangan", "Jatuh Cinta", dan "Maestro." Soal kualitas, performa Tohpati dan tim orkestranya tak perlu diragukan lagi.

Setelah tampil solo, Tohpati memanggil penampil berikutnya yakni Andien. Masih di atas panggung, Tohpati berganti posisi sebagai pengiring Andien.

Andien mengawali penampilannya bersama Tohpati Orchestra dengan lagu lawas, "Sahabat Setia", disusul "Milikmu Selalu", "Gemintang", dan "Indahnya Dunia". Setelahnya, Andien memberi kejutan dengan menampilkan sesi penghormatan kepada mendiang Titiek Puspa.

"Aku mengajak untuk memberikan apresiasi bagi sosok luar biasa penuh warna, cinta, dan beliau ini merupakan inspirasi bagi banyak generasi... Aku sangat bersyukur bisa mempersembahkan lagu-lagu ini sebagai bentuk cinta dan hormatku pada Eyang Titiek Puspa," ujar Andien di panggung.

Bentuk penghormatan disampaikan Andien melalui "Kupu-Kupu Malam" yang dinyanyikan dengan penuh penghayatan dan "Bimbi" yang diakui Andien merupakan sesi dadakan dengan Tohpati Orchestra.

"Moving On" dan "Aku Cinta Dia" melanjutkan penampilan Andien dengan manis. Aksinya ditutup dengan "Aku Cinta Dia" milik mendiang Chrisye yang diiringi kejutan saat ia mengundang Sheila Majid naik ke atas panggung untuk berduet.

Setelah naik panggung, Sheila Majid langsung menggantikan posisi Andien yang pamit. Punya jam terbang tinggi, diva asal Malaysia ini sukses membuat penonton terpukau dengan nomor pertama, "Dia."

Selanjutnya, Sheila Majid membawakan "Aku Cinta Padamu" yang dinyanyikan dengan penuh penghayatan. Di tengah jeda lagu, ia mengungkap bahwa ini kali pertama ke Labuan Bajo dan mengagumi keindahan alamnya.

Sheila Majid lalu menyanyikan tembang pop milik M.E., "Inikah Cinta" yang bikin penonton bergoyang. Lagu ini pernah direkam Sheila Majid untuk memperkuat album Cinta Kita, yang dirilis Warner Music pada 2004. Sejurus kemudian, ia melantun "Antara Anyer dan Jakarta."

"Dari tadi saya lihat penontonnya kenapa cuma duduk di bangku saja? Saya belum merasakan semangatnya. Ayo kalian semua maju!" ajak Sheila Majid saat membawakan lagu "Panah Asmara," disusul riuhnya penonton yang beranjak dari bangku masing-masing lalu maju ke depan.

Suasana ini terus berlanjut hingga Sheila Madjid membawakan "Sinaran." "Wah cepat sekali saya harus mengakhiri ini. Saya cuma punya waktu sekitar 40 menit. Lain kali kalau undang lagi, kita senang-senang selama 1,5 jam, oke?" cetusnya.

Selain penampilan musik, International Golo Mori Jazz 2025 menyuguhkan beragam hal menarik lainnya. Mulai dari stand kuliner khas NTT hingga souvenir menarik. Selain itu, pemandangan alam sekitar Labuan Bajo yang masih asri juga memperkuat daya tarik acara ini.

Salah satu tujuan digelarnya International Golo Mori Jazz 2025 adalah memperkuat sektor ekonomi, pariwisata, serta meningkatkan pelestarian terhadap lingkungan. Dalam hal ini, seni dan budaya menjadi kunci penting.

"Mengembangkan pariwisata, kita tidak bisa hanya berdasarkan tempat indah saja. Seni dan budaya juga penting sekali. Jaz ini juga sebagai dorongan supaya menggerakkan seni dan budaya setempat yang luar biasa," ujar Founder Jazz Gunung Indonesia, Sigit Pramono, saat ditemui Showbiz Liputan6.com di Bukit Sylvia, Labuan Bajo, pada Sabtu (12/4/2025) pagi.