Liputan6.com, Korea Selatan - Setiap harinya ada sekitar 10,5 miliar air seni yang terbuang. Jumlah itu diperkirakan dapat mengisi sekitar 4.200 kolam renang Olimpiade. Untuk memanfaatkan limbah para ilmuwan tengah meneliti air seni agar bisa menghasilkan listrik untuk kendaraan, rumah, dan perkotaan.
Sekelompok ilmuwan dari Korea University tersebut berencana untuk menggunakan atom karbon dari air seni manusia untuk menghasilkan listrik murah.
Mereka mengatakan bakal melakukan proses itu dengan mengganti platina mahal yang digunakan dalam sel bahan bakar saat ini dengan karbon alami yang terdapat dalam kotoran manusia.
Sel bahan bakar adalah sebuah teknologi yang dapat mengubah energi kimia menjadi listrik dengan mereaksikan hidrogen dan oksigen.
Campuran kimia itu bekerja dengan memberikan gas hidrogen ke anoda bermuatan negatif pada salah satu sisi sel bahan bakar, sedangkan oksigen disalurkan ke katoda bermuatan positif.
Jika proyek ini berhasil, mereka berharap temuannya dapat digunakan secara luas di masa depan untuk memberikan tenaga pada kendaraan dan kebutuhan listrik rumahan. Namun masalahnya, katalis yang digunakan dalam sel bahan bakar masih sangat mahal.
Dengan mengganti platinum ke karbon, yang terbukti memiliki sifat sama, para ilmuwan percaya bahwa mereka bisa menekan biaya sel bahan bakar.
"Ada manfaat lingkungan lainnya yang dapat memanfaatkan air seni sebagai komoditas, bukan lagi sebagai produk limbah," kata Jong-Sung Yu, pemimpin penelitian ini.
Ia berpendapat karbon dari air seni juga bisa digunakan untuk menciptakan baterai.
Tanpa Bensin, Mobil Bisa Jalan Dengan Air Seni?
Sekelompok ilmuwan dari Korea University menggunakan atom karbon dari urin manusia untuk menjalankan kendaraan.
diperbarui 13 Jun 2014, 06:17 WIBDiterbitkan 13 Jun 2014, 06:17 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Skrining Kesehatan Gratis Telan Rp 4,7 Triliun, Menkes Budi: Program Terbesar dalam Sejarah
Cek Deretan Bonus Pre-order Samsung Galaxy S25, Galaxy S25 Plus, dan Galaxy S25 Ultra di Indonesia
Mengenal Ringeeng Ayangk, Potret Anak Muda yang Berjuang Pertahankan Budaya
Ini Perbandingan Spesifikasi Samsung Galaxy S25, Galaxy S25 Plus, dan Galaxy S25 Ultra
Kapan Terakhir Puasa Rajab 2025? Cek Tanggalnya di Sini
Dugaan Korupsi Proyek Rehabilitasi Sekolah, Jaksa Geledah Kantor BP2JK NTT
Harga Samsung Galaxy S25, Galaxy S25 Plus, dan Galaxy S25 Ultra di Indonesia
Samsung Galaxy S25, Galaxy S25 Plus, dan Galaxy S25 Ultra Resmi Meluncur
Sejarah Tradisi Hajat Laut, Sebuah Warisan Budaya Nelayan di Pangandaran
Retreat Kepala Daerah Akan Digelar di Magelang, Dibagi dalam 3 Gelombang
Mengenal Asteroid yang Akan Jadi 'Sahabat Sementara' Bumi
Kebijakan Harga Gas Murah Dongkrak Pendapatan Pajak