Liputan6.com, Jakarta - Sistem operasi Android L untuk para pengembang sudah bisa dicicipi oleh para pemilik perangkat Nexus 5 dan Nexus 7. Namun belum lama dirilis, salah seorang pengembang di forum XDA mengklaim telah berhasil melakukan rooting terhadap platform mobile generasi terbaru milik Google tersebut.
Namun patut diketahui, kemudahan proses rooting pada sistem operasi Android L justru menjadi kabar baik bagi kedua belah pihak, baik Google maupun pengembang. Pasalnya, dengan kemudahan proses rooting Android L, maka hal ini akan memberikan keleluasaan bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi-aplikasi yang sesuai.
Dengan kata lain, pengembangan sistem operasi Android L akan semakin cepat, dan akan semakin cepat pula tersedia bagi para pengguna perangkat Android.
Dilansir laman Android Community, Senin (30/6/2014), Savoca menjelaskan bahwa pengguna yang ingin me-rooting handset berbasis Android L memerlukan custom recovery untuk menginstal Chainfire SuperSU, untuk kemudian masuk ke bootloader dan fastboot flash 'boot.img' sesuai dengan handset yang digunakan.
Savoca juga mencatat bahwa pengguna yang sudah mendapat akses root tidak serta-merta mendapat akses untuk menulis program ke dalam system. Ia menduga ada keterbatasan aplikasi root versi lawas dengan kemanan versi terbaru yang ada di Android L.
Google sendiri akhirnya mengumumkan versi terbaru sistem operasi Android dengan mengusung nama 'L' di konferensi Google I/O yang berlangsung belum lama ini. Versi terbaru ini disebut sebagai pembaruan paling ambisius untuk Android, terutama karena memiliki desain UI (user interface) baru.
Android L memiliki desain adaptif yang dapat bekerja pada smartphone, tablet, smartwatch, atau televisi (TV). L adalah versi pertama Android yang menggunakan ART sebagai runtime. Bagi developer, ini adalah perubahan yang besar. Sedangkan keuntungannya bagi pengguna adalah aplikasi Android kini memiliki performa dan daya tahan baterai lebih baik.