Dikira Nama Palsu, Facebook Blokir Akun Nahooikaikakeolamaulo

Facebook pada pekan lalu sempat membekukan akun seorang pengguna karena tak mempercayai bahwa orang itu menggunakan nama asli.

oleh Andina Librianty diperbarui 21 Sep 2014, 08:10 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2014, 08:10 WIB
Ilustrasi Facebook (Mashable)
Ilustrasi Facebook (Mashable)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook pada pekan lalu sempat membekukan akun seorang pengguna karena tak mempercayai bahwa orang itu menggunakan nama asli. Pemilik akun ini memang memiliki nama yang unik yaitu Chase Nahooikaikakeolamauloaokalani Silva.

Silva dituduh telah menggunakan nama palsu. Namun dia menegaskan bahwa nama tengah yang terdiri dari 29 huruf itu adalah identitas aslinya. Sayangnya, Facebook tidak mempermudah Silva untuk membuktikan.

"Itu adalah nama saya. Saya bangga sebagai orang Hawai dan ingin menampilkan nama Hawai saya," tulis Silva di Facebook sesaat setelah dia diminta untuk mengubah namanya.

Alhasil, Silva pun menyingkat nama tengahnya dengan hanya menuliskan huruf depan saja. Pasalnya dia tidak bisa mengakses akunnya jika tidak mengubah nama terlebih dahulu. Setelah itu ada serangkain laman informasi dan link yang mengarahkan pengguna mengirim dokumen untuk mengonfirmasi identitas mereka.



Di sisi lain, Silva menuturkan tidak berencana menghubungi Facebook untuk membuktikan nama aslinya karena menurutnya dia tidak perlu melakukan hal itu. Facebook, sambungnya, juga tidak perlu memberitahu ratusan juta pengguna hariannya mengenai nama yang bisa digunakan dan tidak bisa digunakan.

"Facebook harusnya tidak bisa mendikte apa nama Anda. Terlepas dari komunitas LGB (lebian, gay, bisexual, dan transgender), ada korban perkosaan, korban pelecehan, bahkan guru, yang menggunakan nama samaran karena mereka tidak ingin dihubungi oleh orang-orang. Ini adalah bentuk perlindungan identitas Anda," ungkap Silva, seperti dilansir Huffington Post, Minggu (21/9/2014).

Mengenai namanya sendiri, Silva menyebutnya sebagai lencana kehormatan. "Di mata orang Amerika, ini bukan sebuah nama yang wajar. Tapi itulah nama saya dan saya bangga," sambung Silva yang lahir dan dibesarkan di Oahu sebelum akhirnya pindah ke Seattle pada 2008.

Semoga kasus nama ini bisa diselesaikan dengan baik oleh Facebook dan sang pemilik akun. 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya