Red Hat Ajak Indonesia Adopsi Solusi Open Source

Perusahaan solusi open source, Red Hat, menggelar kegiatan tahunan Forum Red Hat Asia Pasifik di 11 kota dunia.

oleh Andina Librianty diperbarui 23 Sep 2014, 16:40 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2014, 16:40 WIB
Red Hat Dorong Indonesia Adopsi Solusi Open Source
Vice President Infrastructure Group Red Hat, Tim Yeaton dan Senior Director & General Manager ASEAN Red Hat, Damien Wong

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan solusi open source, Red Hat, sedang menggelar kegiatan tahunan Forum Red Hat Asia Pasifik di 11 kota dunia dan Jakarta salah satu di antaranya. Melalui forum ini, Red Hat menegaskan komitmen untuk mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan solusi open source.

Tema tahun ini adalah 'Tranform IT, Transform Your Business', dengan bahasan seputar permasalahan Teknologi Informasi (TI) dan memungkinkan bisnis untuk fokus pada inovasi, tapi tetap dapat bergerak lebih fleksibel. Salah satu visi Red Hat adalah mendorong perusahaan untuk mengadopsi solusi open source seperti open hybrid cloud.

Diungkapkan Senior Vice President Infrastructure Group Red Hat, Tim Yeaton, banyak konsumen Red Hat yang sudah menyatakan ketertarikan terhadap solusi open hybrid cloud. "Dengan hybrid cloud ini, perusahaan bisa lebih fleksibel menjalankan bisnis, termasuk lebih mudah dalam men-deploy aplikasi" jelas Yeaton di Grand Hyatt Jakarta, Selasa (23/9/2014).

Lebih lanjut, Senior Director & General Manager ASEAN Red Hat, Damien Wong, mengatakan bahwa saat ini perusahaan di dunia yang sudah mengadopsi hybrid cloud adalah pengadopsi awal. Sehingga, sambungnya, Indonesia memiliki peluang besar untuk mendapatkan keuntungan dari hybrid cloud.

"Banyak perusahaan yang masih menjadi pengadopsi awal hybrid cloud, jadi Indonesia masih memiliki kesempatan. Selain itu, kita harus mengedukasi perusahaan di Indonesia mengenai solusi cloud, karena banyak yang belum familiar denga private dan hybrid cloud," tutur Damien.

Komitmen Red Hat dalam mengembangkan pasar Indonesia juga kian ditegaskan dengan mendirikan PT. Red Hat Indonesia pada tahun ini. Di negara-negara Asia, katanya, ada ambisi untuk memodernisasi infratstruktur TI, tapi belum diimbangi dengan kemampuan teknologi itu sendiri.

"Kami melihat hal ini sebagai peluang untuk datang dan membantu perusahaan-perusahaan tersebut, termasuk pemerintah," jelas Damien. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya