Liputan6.com, Jakarta - Tak bisa dipungkiri, ternyata banyak lulusan institusi pendidikan SMA, SMK, STM dan sederajat yang menghasilkan lulusan berkualitas, namun mengalami hambatan dalam mencari pekerjaan pasca kelulusan.
Dalam peluncuran aplikasi Jofom oleh pihak JobStreet.com di Tartine Cafe, FX Sudirman, Kamis (12/3/2015), disampaikan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke empat di dunia yaitu sebesar 237.641.326 juta jiwa.
Namun, dari segi pemerataan pembangunan, ternyata Indonesia masih belum merata. Terlebih, penyebaran informasi lowongan kerja yang tidak merata menyebabkan kesempatan kerja yang ada di sekitar para pelamar pekerja tidak tersampaikan secara baik.
Baca Juga
Salah satu faktor yang menjadi perhatian JobStreet.com adalah dengan melihat tidak meratanya kesempatan kerja terutama untuk para pekerja sektor informal yaitu para pekerja non gelar seperti lulusan SMA, SMK, STM dan sederajat.
Hal inilah yang juga ternyata memicu JobStreet.com untuk menciptakan inovasi dengan menghadirkan aplikasi Jofom agar mereka bisa mencari kerja lewat aplikasi dengan mudah dan cepat.
Advertisement
"Masih banyak lulusan SMA dan sederajat yang masih belum tahu bagaimana mencari kerja secara online. Mungkin beberapa dari mereka sudah tahu, namun terhambat oleh beberapa persyaratan yang seharusnya ditujukan untuk para pelamar pekerjaan sektor formal," ujar Faridah Lim, Country Manager JobStreet.com.
Faridah juga menambahkan, dengan diciptakan aplikasi Jofom, ia berharap bahwa para pelamar pekerja sektor informal dapat mengakses aplikasi ini dan mencari pekerjaan dengan mudah dan cepat.
Para pelamar pekerjaan bisa menghubungi langsung user-nya ataupun memilih jadwal walk in interview yang telah disediakan user di iklan lowongan tersebut.
Dengan hadirnya Jofom, mereka juga berharap semoga aplikasi ini menjadi angin segar untuk para pencari kerja sektor informal, karena faktanya tenaga kerja terbesar di Indonesia berasal dari kelas pekerja dengan total lebih dari 46 juta pekerja.
Semoga saja hal ini mampu membantu mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.
(jek/isk)