Liputan6.com, Jakarta - Teknologi telekomunikasi 4G LTE (long term evolution) sedang gencar disediakan oleh operator telekomunikasi di Indonesia. Akibatnya, mereka mau tidak mau harus mulai berpaling dari teknologi komunikasi lawas seperti teknologi 2G.
PT XL Axiata jadi salah satu operator telekomunikasi yang memutuskan untuk tidak lagi menambah fasilitas jaringan 2G yang dimilikinya. Perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia tersebut mengaku ingin berfokus mengembangkan layanan data berbasis 3G dan 4G di masa depan.
Meski begitu, Dian Siswarini selaku Presiden Direktur dan CEO baru XL mengungkapkan perusahaannya masih akan terus menyediakan dan meningkatkan kualitas di layanan 2G. Sebab, saat ini pengguna layanan 2G di Indonesia faktanya masih cukup besar dan masih akan bertahan hingga beberapa tahun ke depan.
"Layanan 2G masih tetap akan ada sampai tahun 2020. Tapi kita akan optimalkan frekuensi yang ada untuk layanan data di 3G dan 4G, karena layanan 2G rata-rata hanya digunakan untuk layanan suara dan SMS yang sudan mulai mengalami penurunan," kata Dian.
Dian mengaku potensi layanan data memiliki peluang yang sangat besar untuk tumbuh. Meningkatnya penggunaan smartphone jadi pertanda layanan data akan mendominasi core business para operator seluer.
"Handset baru yang masuk lebih banyak smartphone, tapi yang menggunakan 2G masih besar. Pengguna yang memakai perangkat 2G only saat ini masih sekitar 70% pelanggan (XL), walaupun pengguna banyak, penggunaan datanya tidak banyak," ujar Dian saat ditemui tim Tekno Liputan6.com.
Advertisement
Layanan telekomunikasi yang dimiliki XL saat ini didukung oleh 52.012 BTS yang tersebar di seluruh Indonesia. Perusahaan itu mengaku memiliki 36.006 BTS 2G dan 16.006 BTS 3G yang bekerja untuk menyajikan layanan telekomunikasi bagi pelanggannnya.
(den/dhi)