Liputan6.com, Jakarta - Jon Miller, VP di perusahaan antivirus Cylance mengatakan bahwa semua orang kini berpeluang menjadi hacker berbahaya. Pasalnya, menurut informasi yang dibeberkan Miller, kini software yang digunakan hacker untuk memporak-porandakan sistem keamanan Sony Pictures telah dijual bebas di dunia maya.
Ini artinya, siapapun dapat membeli software tersebut dan dimanfaatkan untuk menyerang perusahaan-perusahaan besar dengan tujuan komersil atau vandalisme semata.
"Mungkin kini ada beberapa ribu orang yang bisa melakukan serangan seperti yang terjadi pada Sony Pictures (November 2014 lalu). Dunia keamanan internet benar-benar telah menjadi `dunia barat yang liar`, tidak ada sheriff yang dapat melindungi," ujar Miller seperti yang dikutip dari laman Cnet, Senin (11/5/2015).
Advertisement
Menurut hasil penelusuran Miller dan tim risetnya, software yang sama dengan yang digunakan untuk menyerang Sony Pictures diperjual-belikan oleh kelompok hacker asal Rusia. Mereka membanderol software tersebut dengan harga mulai dari US$ 30 ribu.
Hingga kini, kelompok hacker yang menyerang Sony Pictures belum ditemukan. Sebelumnya tuduhan mengarah kepada Korea Utara terkait dengan perilisan film komedi `The Interview` yang dinilai menghina pimpinan Korut, Kim Jong Un. Namun faktanya tuduhan tersebut tak dapat dibuktikan kebenarannya.
(dhi/dew)