Kembali ke Indonesia, Alcatel Onetouch Tak Mau Setengah-Setengah

Alcatel Onetouch akan total bermain di Indonesia dan tak mau setengah-setengah dalam mengekspansi pasar.

oleh Denny Mahardy diperbarui 19 Mei 2015, 18:17 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2015, 18:17 WIB
5 Profesi Ini Tidak Bisa Jauh Dari Ponsel (belum)
Karena ponsel menjadi kebutuhan utama yang tidak hanya untuk berkomunikasi melainkan juga sebagai perangkat kerja

Liputan6.com, Jakarta - Brand Alcatel Onetouch mungkin tidak terlalu populer di Indonesia. Wajar saja, produsen gadget asal Perancis itu sempat keluar-masuk pasar ponsel Indonesia yang membuat gaung namanya tidak begitu kencang terdengar di Tanah Air.

Kali ini, perusahaan itu kembali ke pasar Indonesia dengan membawa produk smartphone terbaru besutannya. Vendor tersebut mengaku akan total bermain di Indonesia dan tak mau setengah-setengah dalam mengekspansi pasar potensial yang ada di dalamnya.

"Orang kan mungkin tahu kalau brand Alcatel pernah main di pasar ponsel Indonesia sejak lama. Kita memang pernah masuk di tahun 2006 terus keluar, masuk lagi di tahun 2010 terus keluar lagi, nah sekarang kita mau total hadir di sini," ujar Eko Susanto, Country Marketing Manager Alcatel Onetouch Indonesia.

Eko juga melanjutkan perusahaannya telah menyiapkan strategi khusus untuk bisa bertahan di pasar Indonesia yang sekarang ini mereka masuki. Menjajah pasar lewat internet yang tengah berkembang diklaim jadi senjata utama yang diterapkan Alcatel Onetouch agar bisa bertahan di tengah kompeitisi vendor yang ketat.

"Kita akan fokus main di pasar online agar bisa lebih fokus dan langsung berinteraksi dengan pengguna. Lazada kita pilih jadi mitra strategis karena mereka kan nomor satu di sini dan gak main-main dalam memilih mitra, makanya kita mau main benar-benar di Indonesia sekarang," jelas Eko kepada tim Tekno Liputan6.com.

Sekarang ini, Alcatel Onetouch tengah gencar melakukan kampanye melalui digital seperti komunitas online, jejaring sosial maupun sosial media. Langkah ini diharapkan bisa menghemat biaya pemasaran dengan hasil yang optimal di tengah masyarakat yang jadi sasarannya.

"Sekarang kita punya grup Facebook dengan 6 juta pengikut ada juga Twitter dan komunitas online yang jumlahnya cukup banyak. Kampanye digital ini kita harapkan memberi dampak efek bola salju di tengah pengguna internet selain mereka juga merasakan kualitas dari tiap produk yang dibawa ke sini juga," tandasnya.

(den/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya