Wi-Fi Gratisan Rawan Intaian Hacker

Penggunaan jaringan Wi-Fi publik rupanya memiliki risiko tinggi terhadap serangan para hacker.

oleh Jeko I. R. diperbarui 04 Jun 2015, 10:54 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2015, 10:54 WIB
Hacker
Ilustrasi hacker (ist.)

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda merupakan pengguna gadget dan sering memakai fasilitas WiFi umum yang kerap tidak menyajikan password, sebaiknya Anda berhati-hati.

Survei terbaru yang telah dilakukan perusahaan software keamanan Avast menunjukkan bahwa 77 persen pengguna smartphone dan tablet berisiko kehilangan privasi dan pencurian identitas melalui jaringan Wi-Fi. Mengapa demikian?

Ini disebabkan oleh risiko menggunakan Wi-Fi publik tanpa perlindungan koneksi internet membuat berbagai informasi personal menjadi rawan terhadap serangan cyber.

Lebih lanjut, detil survei tersebut menunjukkan bahwa lebih dari 1.100 orang Indonesia lebih suka menggunakan jaringan Wi-Fi publik yang gratis, yang kebanyakan tidak memerlukan registrasi ataupun password.

Selain itu, 41 persen responden tidak pernah atau jarang mematikan pemancar Wi-Fi mereka dan membiarkan setting perangkat mereka secara otomatis bergabung dengan jaringan Wi-Fi publik, sehingga membuka kesempatan untuk hacker bisa masuk dan mengakses informasi pribadi mereka.

Bahkan, ketika terhubung ke Wi-Fi publik, Avast menemukan hanya 10 persen orang Indonesia yang menggunakan VPN (virtual private network) untuk melindungi perangkat mobile mereka.

Ondrej Vicek, COO Avast, menjelaskan bahwa dengan semakin populernya penyimpanan cloud dan berkembangnya jaringan Wi-Fi gratis, jaringan terbuka yang tidak memerlukan password menempatkan pengguna pada risiko atas data pribadi penting penggunanya.

"Mayoritas orang Indonesia tidak sadar bahwa semua informasi pribadi pada perangkat mobile tidak memiliki pertahanan jika terhubung ke Wi-Fi publik yang tidak memiliki perlindungan. Jaringan semacam ini menciptakan titik masuk bagi hacker untuk menyerang jutaan pengguna Wi-Fi publik setiap harinya," papar Vicek pada Media Briefing Avast Software di Jakarta.

Oleh karena itu, Avast berinisiatif mengembangkan sebuah sistem keamanan VPN bernama Avast Secure Line VPN, yang dapat melindungi koneksi internet pengguna dengan enkripsi standar militer dan dapat menyembunyikan alamat IP pengguna dari serangan cyber.

Aplikasi mobile ini pun juga dapat menyembunyikan sejarah browsing dan dapat mengamankan data pribadi penggunaan internet para penggunanya.

Selain Avast Secure VPN, inovasi terbaru yang dihadirkan Avast adalah aplikasi pelindung data pribadi Avast Secure Me. Aplikasi ini akan memberitahu pengguna jaringan Wi-Fi mana yang aman.

Jika pengguna memilih untuk terhubung ke jaringan Wi-Fi yang tidak aman, aplikasi ini akan menciptakan koneksi aman menggunakan teknologi pemindaian router dengan password yang lemah, jaringan nirkabel yang tidak aman, dan router yang rawan diintai para hacker.

Anda bisa mengunduh kedua aplikasi mobile proteksi keamanan Wi-Fi ini App Store dan Google Play Store secara gratis.

(jek/isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya