1 Milliar Perangkat IoT Terbebas dari Serangan Hacker

Perusahaan keamanan asal Negeri Paman Sam ini memperkirakan perangkat IoT akan tumbuh mencapai 25 miliar pada 2020.

oleh Andina Librianty diperbarui 26 Agu 2015, 19:25 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2015, 19:25 WIB
Hacker
Ilustrasi (Sumber : beliefnet.com

Liputan6.com, Jakarta Symantec mengklaim telah mengamankan lebih dari satu miliar perangkat Internet of Things (IoT), mulai dari televisi dan mobil, hingga meteran cerdas dan infrastruktur penting. Perusahaan keamanan asal Negeri Paman Sam ini memperkirakan perangkat IoT akan tumbuh mencapai 25 miliar pada 2020.

Proyeksi pertumbuhan perangkat IoT, membuat Symantec akan terus berupaya memimpin perlindungan untuk konsumen agar terhindar dari pembobolan perangkat yang selalu aktif dan terhubung ke internet.

"Seiring dengan perkembangan inovasi dan pertumbuhan adopsi IoT, risiko keamanan cyber baru juga semakin banyak. Ini adalah perbatasan selanjutnya. Dalam industri otomotif, hacker dapat benar-benar menyetir mobil dan menginjak rem dari keyboard mereka," kata Senior Director of Internet of Things Security Symantec, Shankar Somasundaram, dalam keterangan resminya, Rabu (26/8/2015).

Symantec sendiri saat ini bermitra dengan produsen otomotif, kontrol industri dan industri semikonduktor. Selain itu juga menjalin bekerjasama dalam bidang layanan kesehatan dan pasar ritel.

Sebagai bagian dari Unified Security Strategy yang lebih komprehensif, Symantec berinvestasi dalam dan menawarkan solusi keamanan IoT yang paling komprehensif dalam industri. Pendekatan ini meliputi otentikasi, keamanan perangkat, analitik dan pengelolaan untuk membantu mencegah terjadinya pembobolan, pelacakan, serta pembajakan secara elektronik terhadap mobil, peralatan medis, sistem kontrol industri, dan elektronik konsumen yang tak terhitung jumlahnya.

Portofolio teknologi IoT Symantec

Portofolio teknologi IoT Symantec meliputi keamanan perangkat dengan Embedded Critical Systems Protection Symantec. Melalui sistem ini, Symantec mengamankan perangkat IoT dengan mengunci software yang tertanam didalamnya sebagai perlindungan terhadap serangan zero-day dan mencegah penyusupan. Symantec telah bekerjasama dengan Wincor, penyedia solusi dan layanan TI terkemuka untuk bank ritel dan industri ritel, bersama dengan produsen terkemuka lainnya di ekosistem industri dan otomotif.

Portofolio lainnya adalah Roots of Trust IoT dan Sertifikat Perangkat. Dalam hal ini, Symantec bekerja sama dengan penyedia chip terbesar di dunia dan mitra kumpulan kriptografi, termasuk Texas Instruments dan wolfSSL, untuk memberikan keamanan pada tingkat hardware. Kemitraan ini menggabungkan Certificate Authority terkemuka Symantec dengan mesin mitra yang bisa tertanam untuk menciptakan "Roots of Trust" baru, sebuah landasan bagi perangkat untuk secara aman mengenkripsi dan mengotentikasi informasi.

Selain itu juga terdapat Code Signing Certificates dan Secure App Services. Untuk memastikan kode yang berjalan pada perangkat IoT diotorisasi, Symantec memberikan sertifikat penandatanganan kode dan signing-as-a-service berbasis awan untuk sejumlah format kode yang relevan dengan IoT.

Rencana Symantec di masa depan untuk membantu perusahaan mengatasi keamanan IoT meliputi pengenalan teknologi baru, seperti portal IoT untuk mengelola semua keamanan IoT dari satu antarmuka, dan analitik keamanan untuk secara proaktif mendeteksi anomali yang mungkin mengindikasikan serangan tersembunyi pada jaringan IoT.

Untuk lebih jauh lagi mendorong inovasi dalam keamanan IoT, Symantec baru-baru ini mengumumkan kemitraan dengan Frost Data Capital untuk merilis startup tahap awal dengan investasi dana, sumber daya dan keahlian.

Frost Data Capital menyokong inkubator dengan pengusaha berpengalaman, metodologi inovasi dan proses yang telah terbukti, serta keahlian yang mendalam dalam analitik big data, IoT, bidang industri dan layanan kesehatan. Perusahaan-perusahaan startup ini akan memiliki kesempatan berkolaborasi dengan Symantec, untuk memecahkan tantangan-tantangan paling rumit yang membentuk lanskap ancaman berikutnya.

(din/dhi)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya