Liputan6.com, California - The National Aeronautics and Space Administration (NASA) kembali mengulik teka-teki tanda kehidupan Planet Mars. Badan antariksa Amerika Serikat tersebut kali ini akan mengumumkan salah satu temuan besarnya yang membahas kandungan air di Planet Merah itu.
Mengutip informasi yang dilansir laman Shortlist, Selasa (29/9/2015), temuan tersebut telah melibatkan beberapa ahli yang sempat melakukan penelitian lebih mendalam terkait kandungan air yang ada di Planet Mars.
Diantaranya ada Jim Creen, Director of Planetary Science; Lujendra Ojha dari Georgia Institute of Technology; Michael Meyer, kepala ilmuwan Mars Exploration Program; Mary Beth Wilhelm dari NASA Ames Research Center; dan Alfred McEwen, peneliti utama High Resolution Imaging Science Experiment.
Diungkap, Planet Mars memang memiliki kandungan air. Namun, yang mengejutkan adalah planet yang memiliki bulan Phobos dan Deimos tersebut nyatanya memiliki kandungan air garam yang lebih asin dari Bumi. Hal itu terbukti dari adanya aliran pada pola pasir gelap Mars yang telah diobservasi oleh para ahli.
Ojha, McEwen, dan beberapa peneliti lainnya menjelaskan bahwa aliran air garam yang berada di Planet Mars akan menyebabkan perpindahan pasir yang sangat masif.
Pada April 2015, NASA menemukan kandungan air di Mars. Meskipun kandungan air yang ditemukan tidak berwujud seperti aliran sungai atau laut, NASA menemukan sebuah material benda cair yang membeku dalam bentuk permafrost.
Hal tersebutlah yang membuat para peneliti mempelajari kandungan air garam di Mars lebih lanjut. Mereka mengungkap, bahwa pada dasarnya air garam yang ditemukan di Mars merupakan H20 (karbondioksida) yang sebenarnya tidak dapat bertahan di ekosistem tanah Mars, karena disebabkan oleh suhu yang begitu dingin.
Meskipun Mars memiliki kandungan air garam, bukan berarti tidak menandakan adanya kehidupan makhluk asing di Planet tersebut. Para peneliti masih meragukan teori tersebut.
Mereka menjelaskan hal ini sangat mustahil untuk terjadi karena kandungan air Mars memiliki kadar garam yang asinnya empat (4) kali lipat dari kadar garam yang ada di Bumi, sehingga tidak memungkinkan makhluk apapun untuk hidup.
Belum lagi, terdapat tingginya tingkat radiasi serta suhu udara dingin yang dapat mengakibatkan pembekuan pembuluh darah.
“Meski memang sangat kecil kemungkinan mereka (makhluk hidup) untuk dapat bertahan di Mars, tak menutup kemungkinan jika memang terdapat `kehidupan lain` di Planet itu,” tutur Ojha.
(jek/isk)
Kandungan Air Garam di Mars 4 Kali Lebih Asin dari Bumi
NASA telah meneliti kandungan air garam yang ada di Planet Merah. Apakah makhluk hidup bisa bertahan dengan adanya air di planet itu?
diperbarui 29 Sep 2015, 11:28 WIBDiterbitkan 29 Sep 2015, 11:28 WIB
NASA telah meneliti kandungan air garam yang ada di Planet Merah. Apakah makhluk hidup bisa bertahan dengan adanya air di planet itu?
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Donald Trump Tunjuk Eks CEO WWE Linda McMahon Jadi Menteri Pendidikan Amerika Serikat
20 Twibbon Hari Anak Sedunia 2024, Gemas dan Bisa Dibagikan pada Kenalan
Bendix Perkuat Jaringan di Jawa Barat
Tuai Pro Kontra, Prilly Latuconsina Sebut Lebih Banyak Perempuan Independen daripada Pria Mapan
Mirip Sepak Bola Tapi Berbeda, Olahraga Socca Resmi Hadir di Indonesia
Dharma Pongrekun Sebut WHO Berpotensi Gunakan Bio Weapon untuk Buat Pandemi, Epidemiolog: Hoaks!
Timnas Indonesia Berpeluang Cetak Sejarah Usai Nangkring di Peringkat 3 Klasemen Grup C
Keunikan Festival Tabuik, Sebuah Warisan Budaya Pariaman
Cara Mudah Mengatasi Lupa Kata Sandi Roblox yang Paling Efektif 2024
Isi Lengkap Surat Soobin TXT Usai Umumkan Hiatus, Mengaku Keputusan Diambil dengan Berat Hati
Deretan Hoaks yang Menggunakan Modifikasi AI, Awas Jangan Terkecoh
Tips Agar Teri Tidak Alot: Panduan Lengkap Mengolah Ikan Teri