Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi penunjuk jalan memang sangat membantu bagi banyak orang untuk menuju suatu tempat. Dengan bantuan aplikasi semacam ini pengguna bisa bepergian ke suatu tempat dengan mudah, bahkan tempat yang belum pernah dikunjungi sekalipun.
Namun, ternyata kisah berbeda dialami oleh wanita asal Brazil, Regina Murmura. Ia tewas ditembak dalam perjalanan menuju lokasi tujuannya, ketika menggunakan aplikasi Waze untuk memberitahu rute jalan mana yang harus diambil.
Seperti dikutip dari Washington Post, Minggu (11/10/2015), Regina yang ketika itu bersama suaminya hendak pergi ke pantai memilih menggunakan Waze untuk membantu menunjukkan arah ke pantai tersebut.
Namun, ternyata yang tidak diketahui oleh Regina dan suaminya adalah rute yang diarahkan oleh Waze ternyata melewati sebuah daerah kumuh berbahaya di Favela, Brazil.
Akhirnya, ketika melewati daerah tersebut, Regina dan suaminya diberondong tembakan oleh sekelompok geng pengedar narkoba. Regina sendiri akhirnya tewas akibat serangan itu, sedangkan suaminya berhasil selamat berkat peluru yang ditembakkan tertahan oleh lilin perak yang ada di truk mereka.
Atas insiden ini, Waze juga turut berbelasungkawa, namun mereka juga mengungkapkan bahwa aplikasi ini tidak bisa memberhentikan seorang pengendara yang hendak pergi ke suatu tempat.
"Kami sangat sedih mendengar insiden ini dan mengucapkan rasa bela sungkawa untuk keluarga Regina. Namun, Waze menjamin bahwa keamanan pengguna adalah yang paling utama. Sayangnya, sulit untuk mencegah mengarahkan seorang pengendara ke sebuah daerah yang berbahaya jika memang itu tujuan mereka," ungkap juru bicara Waze.
Waze sendiri juga akan menindaklanjuti insiden ini dengan mendiskusikan tentang risiko berkendara di dalam kota dengan otoritas di Rio de Janiero.
(dam/isk)