Liputan6.com, Jakarta - Xiaomi tampaknya cukup percaya diri dengan keuangannya saat ini. Pasalnya, Xiaomi belum berminat untuk melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) dalam waktu dekat.
Sebetulnya, lewat IPO, vendor ponsel yang disebut-sebut sebagai startup paling bernilai di Tiongkok ini dapat menggalang dana lebih besar.
Dikutip dari Reuters, Selasa (22/3/2016), hal ini diungkapkan langsung oleh Vice President Global Xiaomi, Hugo Barra. "Kami belum perlu dan belum berencana untuk menggalang dana. Tak ada rencana saat ini. Tak ada rencana IPO juga," ujar Barra.Â
Baca Juga
Padahal, Xiaomi berencana memperluas kapasitas produksi perangkatnya di India dengan membangun pabrik Foxconn tahun ini. Hal ini seiring dengan produksi ponsel Xiaomi di India yang baru mencapai 75 pesen. Nah, Xiaomi ingin meningkatkannya hingga 100 persen dengan pabrik baru ini.
Xiaomi terakhir kali mendapat pendanaan dari investor pada Desember 2014 lalu dari All -Stars Investment dan DST Global. Pendanaan tersebut tak hanya dipakai untuk smartphone saja, tetapi juga 50 startup lainnya di bidang penyedia konten.
"Hal ini untuk mendongkrak pendapatan (Xiaomi) dari layanan internet, seperti game dan aplikasi mobile payment, yang mana profitnya lebih tinggi daripada handset," ungkap Barra.
Tahun lalu, target penjualan ponsel Xiaomi meleset 12 persen. Xiaomi hanya menjual 70 juta handset sepanjang 2015.Â
(Cas/Isk)