Dell Bakal Jual Unit Layanan IT ke Perusahaan Jepang?

Dell berencana menjual divisi bisnis non-intinya, yakni layanan konsultasi IT kepada perusahaan Jepang, NTT Data Corp.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 28 Mar 2016, 18:11 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2016, 18:11 WIB
Dell
Perusahaan Dell (sumber : gadgetteaser.com)

Liputan6.com, Texas - Perusahaan perangkat keras komputer Dell Inc mengumumkan kesepakatan untuk menjual bisnis non-intinya, yakni divisi konsultasi IT ke sebuah perusahaan Jepang, NTT Data Corp.

Mengutip laman Venture Beat, Senin (28/3/2016), diperkirakan nilai transaksi ini sebesar US$ 3,5 miliar atau setara dengan Rp 46,6 triliun.

Langkah ini memungkinkan Dell memangkas sebagian dari nilai utangnya yang mencapai US$ 43 miliar (Rp 573 triliun) atas akuisisi perusahaan penyedia penyimpanan data EMC Corp. Sebelumnya, akuisisi EMC oleh Dell ini memiliki nilai US$ 60 miliar (setara Rp 800 triliun).

Penjualan itu juga disebut-sebut bakal menawarkan NTT Data untuk memasuki pasar Amerika Serikat. NTT Data dikabarkan akan melakukan ekspansi teknologi informatika di bidang layanan kesehatan serta konsultasi asuransi dan layanan finansial.

Atas hal ini, pihak Dell maupun NTT Data belum mau memberikan komentar. Menurut laporan Reuters, pada 12 Februari, NTT Data telah mengumumkan langkahnya untuk membeli unit layanan IT milik Dell.

Unit layanan IT milik Dell tersebut dulunya bernama Perot System. Adapun divisi ini memberikan layanan konsultasi bagi rumah sakit dan pemerintah. Layanan IT ini didirikan pada 1988 oleh kandidat presiden Perot.

Kemudian, Perot System diakuisisi oleh perusahaan yang bermarkas di Austin tersebut pada 2009 dengan nilai US$ 3,9 miliar atau setara dengan Rp 52 triliun.

Selain Perot System, Dell juga berbicara dengan perusahaan ekuitas swasta mengenai kemungkinan menjual Quest Software.

Quest Software sendiri merupakan anak perusahaan yang membantu manajemen IT seperti SonicWall, enkripsi email, dan penyedia keamanan data yang memiliki nilai US$ 4 miliar (Rp 53,3 triliun).

(Tin/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya