Ripple Beli Perusahaan Pialang Hidden Road, Segini Nilainya

Akuisisi Hidden Road oleh perusahaan kripto Ripple menandai salah satu transaksi terbesar dalam aset digital hingga kini, melampaui kesepakatan Stripe pada Februari.

oleh Agustina Melani Diperbarui 09 Apr 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2025, 06:00 WIB
Ripple Beli Perusahaan Pialang Hidden Road, Segini Nilainya
Perusahaan kripto Ripple setuju membeli perusahaan pialang utama Hidden Road seharga USD 1,25 miliar atau sekitar Rp 21,29 triliun. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan kripto Ripple setuju membeli perusahaan pialang utama Hidden Road seharga USD 1,25 miliar atau sekitar Rp 21,29 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 17.035). Akuisisi itu termasuk terbesar yang dilakukan perusahaan rintisan kripto hingga kini.

Mengutip CNBC, ditulis Rabu (9/4/2025), didirikan pada 2018, Hidden Road menawarkan layanan kliring, pialang utama, dan pembiayaan di seluruh valuta asing, aset digital derivatif, swap dan pendapatan tetap.

Saat ini, perusahaan itu mencatat kliring lebih dari USD 3 triliun setiap tahun di seluruh pasar dengan lebih dari 300 pelanggan institusional termasuk dana lindung nilai atau hedge funds.

Akuisisi ini menandai salah satu transaksi terbesar dalam aset digital hingga kini, melampaui kesepakatan Stripe pada Februari senilai USD 1,1 miliar untuk membeli Bridge, sebuah platform yang memudahkan bisnis untuk menerima pembayaran melalui stablecoin.

CEO Ripple Brad Garlinghouse menuturkan, kesepakatan itu terwujud setelah Hidden Road mendapati “terbatas” dalam pertumbuhan seiring keterbatasan neraca dan mulai mencari modal eksternal.

"Ini adalah hal besar bagi Ripple, tetapi juga hal besar bagi industri ini,” ujar Garlinghouse kepada CNBC.

Ia menuturkan, seluruh industri kripto makin banyak terlibat dalam keuangan tradisional, sehingga pihaknya membutuhkan infrastruktur tingkat atas untuk dapat mendukung lembaga keuangan yang ingin masuk.

Ripple mengatakan, setelah transaksi akuisisi ditutup, Hidden Road akan memakai stablecoin RLUSD yang diluncurkan pada Desember, sebagai agunan di seluruh produk pialang utama perusahaan.

Garlinghouse menyatakan, agunan adalah kuncul dalam industri layanan pialang utama. Dana lindung nilai dan investor institusional lainnya biasanya memakai agunan untuk mengambil pinjaman dan posisi perdagangan yang kompleks seperti short selling.

Akuisisi Hidden Road oleh Ripple akan tunduk pada persetujuan peraturan yang diperlukan. Garlinghouse menuturkan, kesepakatan itu akan selesai paling lambat pada kuartal III 2025.

Pendorong Regulasi

Ilustrasi Kripto. Foto: Freepik/Rawf8.com
Ilustrasi Kripto. Foto: Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kripto, mulai dari membelinya hingga menambang. Tapi ada cara lain yaitu melalui Faucet Kripto.Freepik/Rawf8.com... Selengkapnya

Industri kripto secara umum terdongkrak oleh terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS yang telah hebohkan manfaat kripto dan menjanjikan kebijakan yang menguntungkan bagi industri itu.

Saat ditanya mengenai lingkungan regulasi yang lebih pro kripto ini memberi Ripple dorongan tambahan untuk pengambilalihan pialang utama, Garlinghouse menuturkan, kesepakatan seperti ini jauh lebih masuk akal ketika Anda memiliki lingkungan regulasi yang mendung ketimbang taktik hukum perang terbuka.

Ia juga sebelumnya kritik SEC dan mantan kepalanya Gary Gensler yang awasi tindakan hukum agresif terhadap beberapa perusahaan kripto termasuk Ripple.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Donasi Kripto Diramal Sentuh Rp 41 Triliun pada 2025

Ilustrasi harga kripto. (Foto by AI)
Ilustrasi harga kripto. (Foto by AI)... Selengkapnya

Sebelumnya, donasi kripto telah melampaui USD 1 miliar atau Rp 16,5 triliun selama  2024, didorong oleh meningkatnya valuasi aset digital dan semakin jelasnya regulasi kripto.

Hal itu diungkapkan oleh organisasi donasi kripto, The Giving Block.

Melansir Cointelegraph, Sabtu (5/4/2025) The Giving Block mencatat bahwa sekitar 16% dari sumbangan kripto digunakan untuk pendidikan, sementara 14% digunakan untuk pengobatan dan upaya terkait kesehatan.

The Giving Block sendiri juga meluncurkan upaya bantuan darurat berbasis kripto untuk Myanmar dan Thailand guna mengumpulkan USD 500.000 untuk wilayah yang mengalami kerusahaan.

Organisasi tersebut memperkirakan donasi kripto akan mencapai USD 2,5 miliar atau Rp 41,4 triliun pada tahun 2025 karena meningkatnya perolehan kekayaan kripto dan meningkatnya adopsi menyusu; lanskap politik yang lebih menguntungkan.

"Sumbangan kripto, dibandingkan dengan sumbangan fiat tradisional, menawarkan keuntungan unik, terutama dalam keadaan darurat,” kata Anndy Lian, penulis dan pakar blockchain antarpemerintah.

"Kecepatan adalah faktor kunci—transaksi pada jaringan blockchain dapat diselesaikan dalam hitungan menit, melewati penundaan bank atau perantara, yang sangat penting ketika waktu menyelamatkan nyawa," ujarnya.

"Di daerah yang dilanda bencana seperti Myanmar atau Thailand, di mana infrastruktur mungkin terganggu, kripto dapat mencapai penerima secara langsung melalui dompet digital, tanpa memerlukan kode SWIFT atau transfer kawat," jelasnya.

Baru baru ini, bursa kripto Binance juga mengumumkan bahwa lembaga filantropinya, Binance Charity, dan salah satu pendirinya Changpeng Zhao (CZ) akan menyalurkan bantuan pada korban yang terdampak bencana gempa di Myanmar dan Thailand.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya