Pasar Makin Besar, Acer Bakal Fokus ke Notebook 2-in-1

Hal itu disebabkan karena tren notebook ke depannya akan lebih banyak menggunakan perangkat hibrid

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 25 Jun 2016, 12:05 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2016, 12:05 WIB
20160623-Produk Elektronik Ini Luncurkan Notebook dengan Sistem Pendingin Cair
Model menunjukan produk terbaru notebook Acer di Jakarta, Rabu (22/6). Produk ini juga telah menggunakan prosesor intel generasi ke-6. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Acer disebut akan mulai fokus ke pasar notebook 2-in-1 yang tengah berkembang saat ini. Hal itu diungkapkan oleh Dimas Setya, Presales Manager Product Departement Acer Indonesia.

Menurutnya, pasar laptop 2-in-1 sedang berkembang di Indonesia dan ternyata digemari masyarakat. Untuk itu, Acer menyediakan beragam produk notebook hibrid untuk berbagai kebutuhan.

"Acer menyediakan beragam produk untuk berbagai kebutuhan yang memakai notebook 2-in-1. Jadi, masing-masing produk tak saling 'memakan'," ucapnya saat ditemui tim Tekno Liputan6.com di Jakarta, Jumat (24/6/2016) kemarin.

Disinggung mengenai kemungkinan notebook 2-in-1 akan menggantikan notebook konvesional. M. Thoriq Syarief Husein, PR Manager Marketing Division Acer Indonesia menuturkan hal itu tak akan terjadi.

Ia beralasan pengguna notebook konvesional masih akan tetap ada, meskipun saat ini mulai ada pergeseran tren penggunaan yang mengarah pada laptop dengan dua bentuk.

"Laptop 2-in-1 tak akan menggantikan notebook model versi konvesional, tapi namanya tren ke depannya mungkin akan bergeser ke arah sana," ujarnya.

Hal itu juga didukung kemudahan yang ditawarkan produk notebook 2-in-1, sebab pengguna tak perlu lagi membeli dua perangkat sekaligus.

Pun demikian, memang untuk saat ini penjualan notebook Acer di Indonesia masih didominasi produk konvesional. Hanya, permintaan untuk produk 2-in-1 terus bertambah.

Acer sendiri mulai meluncurkan produk notebook 2-in-1 di Indonesia sejak kuartal pertama 2015. Sejak saat itu, perusahaan asal Taiwan tersebut berhasil menguasai pasar Indonesia sampai 80 persen untuk produk notebook hibrid.

(Dam/Ysl)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya