Agensi Kreatif Flock Raih Investasi Awal dari East Ventures

Agensi kreatif asal Jakarta, Flock, mengumumkan meraih investasi tahap awal dalam jumlah tidak disebutkan dari East Ventures

oleh M Hidayat diperbarui 15 Agu 2016, 13:45 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2016, 13:45 WIB
ilustrasi pendanaan startup
ilustrasi pendanaan startup. foto: techanddesign.ca

Liputan6.com, Jakarta - Agensi kreatif asal Jakarta, Flock, mengumumkan meraih investasi tahap awal dalam jumlah tidak disebutkan dari perusahaan pemodal ventura lokal East Ventures.

Secara khusus Flock menangani perpaduan jasa periklanan dan pemasaran above-the-line (ATL) dan below-the-line (BTL), semisal produksi konten video dan strategi pemasaran influencer.

East Ventures, dalam keterangan resmi yang kami terima, akan membantu Flock memahami dunia startup digital Indonesia untuk bisa menemukan ceruk pasar strategis yang dapat dimenangkan. Tak hanya itu, East Ventures juga berharap Flock bisa membantu startup digital tahap awal bertumbuh lebih cepat dari biasanya di Indonesia.

CEO Flock Ivan Hady Wibowo memaparkan bahwa pada mulanya perusahaannya beroperasi di Jakarta sebagai agensi tradisional. Flock pada tahun depan akan merilis sejumlah produk teknologi semisal sebuah platform pembuatan konten untuk video, dan sebuah platform pemasaran influencer otomatis.

Sebelum mendirikan Flock, Ivan yang telah bergelut di industri periklanan selama lebih dari 19 tahun, serta bekerja di agensi multinasional di Indonesia dan Singapura, merupakan Chief Creative Officer di J. Walter Thompson. "Kami membangun Flock karena kami melihat pertumbuhan fenomenal perusahaan startup yang membutuhkan mitra pemasaran," ujar Ivan.

Wilson Cuaca Managing Partner East Ventures, Erwin CEO Flock, dan Ivan CCO Flock
Untuk diketahui, eMarketer memprediksikan jumlah belanja iklan digital Indonesia akan mencapai Rp257 triliun pada 2019. Kemudian menurut PwC, jumlah pembelanjaan Indonesia untuk hiburan dan media memiliki Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan (Compound Annual Growth Rate) sebesar 10,1 persen. Angka itu lebih besar daripada kebanyakan negara lainnya di Asia Pasifik.

Dalam dua tahun ke depan, peningkatan jumlah belanja akan didorong segala bentuk periklanan digital. Flock percaya bahwa mereka bisa memanfaatkan kondisi pasar yang positif. "Saya pikir, teknologi kami bukanlah hal utama yang akan membantu startup lokal, namun mereka akan memiliki kesempatan memiliki mitra untuk merancang kegiatan pemasaran kolaboratif antara perusahaan mereka dengan brand besar atau tokoh publik," tutur Ivan. 

Wilson Cuaca, managing partner East Ventures, memaparkan, "Kami merasa Flock masuk ke dalam kategori ‘enabler’. Seiring dengan bertambah banyaknya jumlah startup di Indonesia, kategori ini akan menjadi lebih penting. Strategi pemasaran digital saat ini yang digunakan semua startup untuk mendapatkan pengguna mungkin tidak akan relevan lagi di masa depan"

Startup, menurut Wilson, nantinya akan mencapai titik ujung saat bertumbuh pesat. Mereka ke depannya akan membutuhkan pendekatan kreatif dan berbeda untuk mendapatkan pengguna, mempertahankan pengguna tersebut, dan mengomunikasikan nilai perusahaan. 

(Why/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya