5 Cara Merawat Baterai Ponsel Agar Tak Mudah Meledak

Berikut ini lima cara mudah merawat baterai smartphone agar tak mudah meledak. Seperti apa langkah-langkahnya?

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 05 Sep 2016, 19:15 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2016, 19:15 WIB
Di Masa Depan, Ngecas Ponsel Cuma Butuh Waktu 6 Menit Saja
Enam menit menjadi angka yang sangat mustahil ketika mengisi baterai ponsel, namun teknologi terbaru ini akan membuktikannya

Liputan6.com, Jakarta - Kasus meledaknya ponsel yang sedang diisi daya, secara tak langsung mempengaruhi pandangan konsumen mengenai keamanan komponen yang digunakan.

Akibatnya, timbul kekhawatiran apakah baterai lithium-ion yang banyak digunakan di perangkat pintar itu berbahaya?

Namun, tak perlu panik, karena nyatanya kasus seperti itu jarang terjadi. Pun demikian, sebagai pengguna tak ada salahnya untuk mengetahui cara perawatan baterai ponsel agar mencegah kejadian seperti itu terulang kembali.

Berikut ini lima cara mudah merawat baterai smartphone. Seperti apa langkah-langkahnya? Simak artikel berikut ini.

1. Pastikan baterai selalu diisi daya

Untuk mencegah kerusakan baterai, selalu pastikan agar kondisi baterai berada dalam kondisi prima. Dalam hal ini adalah kapasitas yang dimilikinya.

Karenanya, pengguna harus rutin untuk mempertahankan kapasitas berada dalam keadaan tertentu. Baterai Li-ion sendiri kerap diminta untuk setidaknya selalu memiliki daya cukup untuk penggunaan sehari-hari. 

2. Hindari kondisi ekstrem

Terkadang, beberapa pengguna sengaja mengisi baterai dalam keadaan baterai benar-benar kosong. Padahal, cara tersebut tak perlu sering dilakukan, sebab apabila dilakukan secara salah bisa mengurangi masa hidup sebuah baterai.

Untuk mengisi daya mulai dari 0 sampai 100 persen yang dikenal sebagai 'charge cycle' sebaiknya dilakukan satu bulan sekali. Cara ini juga penting dalam mengablibrasi ulang kapasitas yang ada di sebuah baterai.

Pilih charger yang sesuai

3. Pilih charger yang sesuai

Ada kalanya pengguna lupa membawa charger yang memang didesain untuk perangkatnya. Jadi, jalan satu-satunya adalah memakai pengisi daya lain. Hal itu tentu diperbolehkan tapi dengan beberapa syarat.

Mengutip laman Khaleej Times, Senin (5/9/2016), salah satu syaratnya adalah pastikan charger yang digunakan sesuai dengan perangkat.

Namun, cara lain yang juga dapat digunakan adalah dengan membeli pengisi daya baru apabila memang tak ditemukan.

4. Pastikan simpan ponsel pada suhu yang normal

Overcharging bukanlah masalah utama yang dihadapi baterai, tapi pastikan suhu baterai tersebut. Karenanya, jangan pernah tinggalkan ponsel di tempat-tempat dengan kondisi yang terlampau panas untuk menghindari kerusakan.

Demikian pula, jangan letakkan smartphone di tempat dengan suhu dingin yang terlalu ekstrem. Keadaan suhu yang terlampau panas atau dingin dapat mempengaruhi performa baterai.

Perhatikan Kapasitas Baterai

5. Jangan tinggalkan baterai dalam keadaan kosong

Dalam kondisi tertentu, mungkin seseorang tak menggunakan ponselnya dalam jangka waktu yang cukup lama dengan kondisi mati.

Untuk memastikan baterai tetap berfungsi baik, selalu pastikan menyisakan cukup daya setidaknya 50 persen dalam kondisi tersebut. Jangan biarkan sebuah perangkat berada dalam keadaan habis daya terlalu lama.

Biasanya baterai kehilangan 5 sampai 10 persen kemampuan tiap bulannya ketika tak digunakan (tergantung penggunaan).

Untuk itu, jangan sampai sebuah perangkat ditinggalkan tanpa daya pada kondisi mati dalam waktu yang lama.

(Dam/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya