Facebook Gagal Akuisisi Pesaing Snapchat Asal Korea Selatan

Langkah Facebook untuk kembali mengakuisisi perusahaan serupa Snapchat ternyata tak berhasil

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 01 Nov 2016, 11:45 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2016, 11:45 WIB
20 Orang Ini Pertama Kali Punya Facebook
Facebook (ilustrasi)

Liputan6.com, California - Ambisi Facebook untuk menyaingi Snapchat membuat perusahaan itu terus melakukan banyak upaya agar bisa menghadirkan kemampuan serupa. Salah satunya adalah dengan mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang menawarkan layanan mirip Snapchat.

Nyatanya, tak semua perusahaan tertarik dengan tawaran yang diajukan Facebook, seperti yang dilakukan Snow. Facebook dikabarkan gagal mengakusisi Snow, aplikasi besutan perusahaan di balik aplikasi chatting Line, Naver.

Meskipun tak diungkap alasan pastinya, menurut sumber anonim, Chairman Naver Hae-Jin Lee merasa Snow mampu meraih sukses seperti Line yang saat ini sudah berhasil mencatat nilai IPO lebih dari US$ 1 miliar di Amerika Serikat dan Jepang.

Karenanya, ia memilih menolak tawaran yang diajukan langsung oleh Mark Zuckerberg. Menurut sumber internal, Snow sendiri saat ini telah diunduh 80 juta kali dengan pertumbuhan 10 juta pengguna tiap bulannya.

Dikutip dari laman Tech Crunch, Selasa (1/11/2016), perwakilan Snow tak menampik ada beberapa perusahaan yang telah melakukan penawaran. Namun Snow tak pernah mengungkap perusahaan yang telah melakukan penawaran.

Selain Facebook, perusahaan teknologi lainnya juga sempat diisukan tertarik membeli Snow. Pembesut WeChat, Tencent, dan Alibaba disebut-sebut merupakan beberapa perusahaan yang tertarik membeli Snow.

Meskipun sering disebut mirip Snapchat, Snow sebenarnya memiliki beberapa perbedaan dari layanan milik Evan Spiegel itu. Naver disebut telah melokalisasi konten-kontennya, sama seperti saat Line pertama kali muncul.

Aplikasi Snow juga memiliki 36 filter dengan lebih dari 200 topeng, yang menawarkan pilihan lebih banyak ketimbang Snapchat. Beberapa di antaranya juga didesain sesuai dengan pengguna di Asia, khususnya Jepang dan Korea Selatan.

Sebagai informasi, Facebook memang telah berulang kali melakukan akusisi atau menghadirkan layanan serupa Snapchat. Hal itu dilakukan setelah jejaring sosial itu gagal mengakusisi layanan berbagi foto dan video itu pada 2013.

Perubahan yang dilakukan Facebook juga tak terbatas pada layanannya sendiri. Instagram, anak perusahan Facebook, juga baru menghadirkan layanan bernama Stories yang menawarkan fitur serupa Snapchat.

(Dam/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya