Liputan6.com, Washington - Aksi demonstrasi menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat terus berlanjut. Massa diketahui berkumpul dari beberapa wilayah, termasuk New York, Washington, Los Angeles, dan Denver.
Meski awalnya jumlah massa sedikit, berangsur-angsur jumlah demonstran pun makin bertambah. Beberapa di antaranya melakukan aksi yang berujung pada perusakan jendela, menyalakan api, termasuk bentrok dengan polisi.
Selama aksi tersebut, Trump nyatanya tak memberikan tanggapan sedikit pun. Namun baru-baru ini presiden terpilih Amerika Serikat ke-45 itu akhirnya angkat suara.
Baca Juga
Melalui akun resmi Twitter-nya, ia menyesalkan terjadinya aksi tersebut. Ia menganggap aksi ini dilakukan oleh demonstran profesional yang dihasut oleh sejumlah media.
"Baru saja ada pemilihan presiden yang terbuka dan sukses. Sekarang ada demonstran profesional, dihasut oleh media, memprotes. Sangat tidak adil!" tulisnya, seperti dikutip dari laman CNBC, Jumat (11/11/2016).
Sejauh ini, protes yang dilakukan berfokus pada ucapan Trump beberapa waktu lalu mengenai imigrasi dan juga dukungan ke kelompok minoritas. Tak hanya itu, dukungan dari Klu Klux Kan dan juga kelompok ekstremis menjadi kekhawatiran beberapa pihak.
Sebagai informasi, aksi demonstrasi sebenarnya tak hanya dilakukan di jalanan. Sebelumnya di internet khususnya Twitter, tagar #TwitterBlackout sempat menjadi viral dan muncul di trending topic worldwide.
Advertisement
Beberapa tokoh, aktor, dan musisi kenamaan asal Negeri Paman Sam itu turut menggunakan tagar tersebut. Salah satunya dilakukan oleh Katy Perry.
Melalui akun pribadinya, @katyperry, ia mengunggah kalimat dengan huruf kapital 'Kita tidak akan tinggal diam'. Pelantun lagu 'Rise' itu juga menambahkan tagar #LoveTrumpshate.
Meski kontroversial, nyatanya kemenangan Trump sudah bisa diterima oleh banyak pihak, termasuk panggung politik internasional. Terbaru, Trump juga untuk kali pertama sudah bertemu dengan Presiden Barack Obama.
(Dam/Ysl)