Liputan6.com, California - Seiring popularitas dan kehadiran fitur-fitur baru, Google perlahan akan menghasilkan uang dari layanan pemetaannya, Maps. Peluang monetisasi Maps bukan sebuah hal yang mustahil.
Dilansir Business Insider, Minggu (30/4/2017), Google telah mengakui bahwa pihaknya secara perlahan akan memonetisasi aplikasi pemetaan tersebut.
"Kami mengambil pandangan jangka panjang," kata Chief Executive Officer (CEO) Google, Sundar Pichai, kepada para analis tentang rencana menjadikan Maps sebagai "mesin penghasil uang" yang lebih potensial.
Advertisement
Baca Juga
Pichai menekankan, Maps masih memiliki peluang pertumbuhan besar, meski layanan tersebut sudah diluncurkan sejak beberapa tahun lalu. Perkembangan smartphone turut berkontribusi dalam peningkatan pengguna Maps.
Ia menilai, Maps adalah sebuah bagian yang tidak akan hilang dari ponsel. Ditambah lagi, katanya, perkembangan teknologi baru, seperti Augmented Reality (AR) akan membuat peranan Maps semakin besar.
Pria asal india ini tidak menjelaskan secara rinci tentang rencana monetisasi Maps. Tapi ia memberikan sedikit gambarannya.
"Saya yakin kalian menyadari perubahan di Google Maps selama beberapa bulan terakhir. Jika kalian membuka Google Maps, termasuk ketika kalian bepergian, kami mulai memperlihatkan lebih banyak informasi tentang yang bisa kalian lakukan, tempat makan dan sebagainya. Jadi semua itu mulai mendapatkan respons baik dari para pengguna dan saya pikir hal itu memberikan peluang untuk terus memberikan nilai (untuk Google Maps)," jelas Pichai.
Dari pernyataan itu, dinilai ada dua kata kunci yaitu "respon baik" dan "nilai", yang menjadi inti filosofi di balik bisnis iklan Google.
Jika Google meyakini para pengguna Maps sudah nyaman mendapatkan rekomendasi tentang segala hal menarik pada aplikasi itu, hanya tinggal menunggu waktu sampai para pelaku bisnis ikut berpartisipasi. Dengan demikian, Maps pada akhirnya akan menjadi sumber pendapatan besar baru untuk Google.
Selama ini, raksasa internet tersebut sering berbicara mengenai manfaat iklan mereka bagi konsumen, ketimbang menjadi sebuah pengganggu. Tak bisa ditampik, binis iklanlah yang membantu Google menjadi salah satu perusahaan berharga di dunia saat ini.
(Din/Isk)