Liputan6.com, Tel Aviv - Teknologi pengisian daya gadget kian inovatif. Samsung contohnya, vendor asal Korea Selatan itu sudah mengadopsi teknologi Fast Charging pada dua smartphone teranyarnya, Galaxy S8 dan S8 Plus. Mengisi daya kedua smartphone diklaim hanya dapat dilakukan dalam waktu 97 menit saja.
Dan pada tahun depan, teknologi pengisian daya akan semakin singkat. Pasalnya, sebuah startup asal Israel, StoreDot, tengah mengembangkan teknologi pengisian daya gadget dalam waktu 5 menit saja.
Teknologi ini akan ‘dijual’ ke vendor smartphone yang berminat untuk mengadopsinya. Nanti, StoreDot akan menciptakan baterai khusus bernama “FlashBattery”, yang akan dirancang sesuai dengan desain smartphone yang dibutuhkan vendor.
Advertisement
Baca Juga
Menurut informasi yang dilansir Ubergizmo, Senin (15/5/2017), butuh dua tahun bagi StoreDot untuk bisa mengembangkan metode pengisian daya gadget super cepat.
Disampaikan CEO StoreDot, Doron Myersdorf, optimasi teknologi tersebut akan rampung pada 2018, sejumlah vendor smartphone bahkan tertarik untuk memakainya pada jajaran flagship smartphone. Sayang, ia enggan mengungkap siapa saja yang akan mengadopsi teknologi ini.
Terkait baterai besutan StoreDot, Myersdorf mengatakan baterai besutannya memiliki material yang mampu mentransfer reaksi ion dari anode ke cathode dalam waktu yang cepat.
“Baterai ini terdiri dari nanomaterial, yang mengandung struktur kecil dan komponen organik,” tuturnya menjelaskan.
StoreDot sendiri sudah mendapatkan empat ronde pendanaan dengan total nilai hingga US$ 66 juta (setara dengan Rp 879 miliar). Mereka bahkan sempat mendemonstrasikan teknologi FlashBattery di gelaran CES 2015. Bedanya, waktu pengisian daya yang didemonstrasikan kala itu berkisar 30 detik.
(Jek/Ysl)