Menkominfo: Indonesia Sudah Aman dari WannaCry

Menkominfo Rudiantara memastikan Indonesia sudah aman dari serangan ransomware WannaCry

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 17 Mei 2017, 13:43 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2017, 13:43 WIB
Rudiantara
Rudiantara paparkan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi ransomware. Liputan6.com/ Iskandar

Liputan6.com, Jakarta - Serangan ransomware WannaCry yang sempat menghebohkan dunia pekan lalu berangsur-angsur menurun. Korban serangan malware itu dilaporkan tak lagi bertambah.

Lantas, bagaimana dengan Indonesia? Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Indonesia kini dapat dikatakan sudah aman dari serangan WannaCry.

"Menurut data dari situs MalwareTech, IP yang terindikasi terjangkit malware itu hanya tersisa satu atau dua. Jadi, dapat dikatakan Indonesia sudah aman," ujarnya saat ditemui setelah penandatangan nota kesepahaman antara joint venture Indosat dan PT Pasifik Satelit Nusantara di Jakarta, Rabu (17/5/2017).

Sebelumnya, Rudiantara juga sempat menuturkan Indonesia tak termasuk sebagai negara yang terpapar parah serangan ransomware ini. Apabila dibandingkan dengan negara tetangga, laporan serangan di Indonesia masih lebih baik.

"Saya lupa angka pastinya, tapi dari laporan yang sudah diterima Kemkominfo ada sekitar ribuan IP yang terkena," ujarnya kemarin.

Adapun bidang yang menjadi korban dari serangan WannaCry adalah fasilitas rumah sakit, perkebunan, manufaktur, Samsat di Sulawesi, termasuk perbankan di tingkat daerah.

Sebelumnya, serangan ransomware WannaCry menghebohkan dunia pada Sabtu (13/5/2017) kemarin. Saat itu, 99 negara diperkirakan terkena serangan malware ganas ini, termasuk Indonesia.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A Pangerapan, mengatakan serangan siber ini bersifat tersebar dan masif serta menyerang critical resource (sumber daya sangat penting). Karena itu, serangan ini bisa dikategorikan teroris siber.

(Dam/Isk)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya