Line Belum Berencana Kembangkan Sayap ke Amerika dan Eropa

Belum ada rencana kembangkan Sayap ke Amerika dan Eropa, Line masih ingin fokus pada pengembangan bisnisnya di empat negara Asia.

oleh Rita Ayuningtyas diperbarui 17 Jun 2017, 10:01 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2017, 10:01 WIB
Line Conference 2017
Line Belum Berencana Kembangkan Sayap ke Amerika dan Eropa. Liputan6.com/ Rita Ayuningtyas

Liputan6.com, Shibuya - Line belum berencana mengembangkan sayapnya ke pasar Amerika dan Eropa. Aplikasi pesan instan itu masih fokus pada pengembangan bisnisnya di empat negara di Asia, yakni Jepang, Taiwan, Thailand, Indonesia.

"Alasan fokus ke empat negara di Asia, karena kami melihat potensial market di situ. Terutama di Jepang dan Taiwan. Kedua negara tersebut punya mature market. Thailand dan Indonesia masih growth potential," ujar CEO Line Takeshi Idezawa, di kantor pusat Line, di Shinjuku, Tokyo, Jepang, Jumat 16 Juni 2016.

Menurut dia, Line melihat puncak pertumbuhan industri ini di Asia terjadi pada 10 tahun ke depan.

Selain itu, butuh banyak pemikiran yang matang untuk ekspansi ke pasar barat. Oleh karena itu, Line memutuskan untuk memperkokoh jangkarnya di Asia. Terlebih di Asia, Line telah memiliki hampir 200 juta pengguna.

CEO Line, Takeshi Idezawa. Liputan6.com/ Rita Ayuningtyas

"Kami memiliki banyak pengguna di Asia. Kami dapat memanfaatkannya untuk mengembangkan lebih banyak servis," kata Idezawa.

Ia menambahkan, Line akan terus mengembangkan sejumlah servis dengan bumbu lokalisasi. Program-program ini disesuaikan dengan karakter pengguna Line di empat negara bidikan, Jepang, Taiwan, Indonesia, dan Thailand.

(Rita Ayuningtyas/ Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya