Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan parah yang melibatkan mobil Tesla. Saat dikemudikan, mobil dari perusahaan Elon Musk itu berada dalam mode self-driving alias otonomos.
Seperti Tekno Liputan6.com kutip dari laman The Independent, Rabu (5/7/2017), kini Tesla dan pemerintah Amerika Serikat sedang menginvestasi kejadian itu.
Korban yang meninggal adalah Joshua Brown. Pria 40 tahun itu mengendarai mobil Tesla Model S dan bertabrakan sebuah truk trailer di sebuah ruas jalan di Florida, Mei lalu.
Advertisement
Menurut laporan petugas jalan Tol Florida, kaca depan Tesla menyentuh bagian bawah trailer saat lewat di bawahnya. Mobil mahal itu pun terus berjalan meninggalkan jalanan.
Baca Juga
Bukannya berhenti, mobil Tesla malah menabrak pagar, melintasi lapangan, dan melewati pagar lainnya sebelum akhirnya menabrak tiang, yang letaknya 30 meter dari jalanan.
US National Highway Traffic Safety Administration atau lembaga keselamatan lalu lintas jalan raya AS telah memulai investigasi terhadap sistem Autopilot yang digunakan pada 25 ribu unit mobil Tesla S.
Laporan awal NHTSA mengindikasikan bahwa tabrakan terjadi saat truk berbelok ke kiri pada perempatan, tepatnya di depan mobil Tesla.
Dalam unggahan blog-nya, Tesla menyebut, "Baik fitur Autopilot maupun sopir tidak memperhatikan trailer putih, sehingga pengemudi tidak mengaplikasikan rem."
Karena kejadian ini, seluruh customer mobil listrik mahal itu diminta untuk memberikan pengakuan eksplisit bahwa mereka mengetahui bahwa Autopilot merupakan teknologi baru yang masih dalam pengembangan. Jika tidak, fitur tersebut akan tetap aktif.
"Saat Autopilot aktif, ada pemberitahuan bahwa Autopilot merupakan sebuah fitur yang mengharuskan pengguna memegang kemudi. Oleh karenanya, pengguna perlu mempertahankan kontrol terhadap kendaraan," demikian ditambahkan oleh Tesla.
(Tin/Cas)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: