Krisis Finansial, SoundCloud PHK Ratusan Karyawan

Alasan SoundCloud melakukan pemutusan hubungan kerja dengan ratusan karyawan tak lain karena isu finansial yang tengah melanda perusahaan.

oleh Jeko I. R. diperbarui 07 Jul 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2017, 16:00 WIB
Soundcloud
Ilustrasi Soundcloud. (Sumber: TechCrunch)

Liputan6.com, San Francisco - Krisis finansial yang dialami SoundCloud, terpaksa membuat perusahaan harus menelan 'pil pahit'. Belum lama ini, startup penyedia layanan streaming musik itu memangkas ratusan karyawannya. Ada sekitar 173 orang yang dirumahkan atau sekitar 40 persen dari jumlah karyawan.

Disampaikan di blog SoundCloud seperti dilansir Engadget, Jumat (7/7/2017), co-founder Alex Ljung mengungkap alasan pihaknya merumahkan ratusan karyawan. 

Dalihnya tak lain karena isu finansial. Perusahaan sudah menggandakan pemasukan pada 2016. Akan tetapi, pada kenyataannya mereka harus tetap butuh dana tambahan.

"Kami butuh dana tambahan serta dana untuk marketing, iklan, dan artist. Pemasukan dari subscription pun kami hitung. Untuk menyeimbangi, kami terpaksa harus merampingkan struktur organisasi," kata Ljung.

Sedari awal 2017, nasib SoundCloud memang sudah goyah karena diterpa krisis finansial yang berisiko bisa membuat perusahaan bangkrut. Para analis menilai, jika SoundCloud tidak mengantongi dana segar, mereka harus menjual perusahaan dengan nilai yang murah atau memilih gulung tikar.

Recode melaporkan, SoundCloud telah berusaha mencari dana lebih dari US$ 100 juta (Rp 1,3 triliun) sejak kuartal keempat 2016, tetapi nihil. Bahkan, perusahaan juga telah mencoba proses negosiasi untuk diakuisisi Spotify, meski pada akhirnya juga kandas.

Lantas, jika SoundCloud tidak mendapatkan kucuran dana, mereka akan dijual dengan harga sekitar US$ 250 juta (Rp 3,3 triliun). Harga itu dianggap murah untuk sekelas perusahaan teknologi yang sudah berdiri sejak 2007.

Holly Lim, Chief Financial Officer mengatakan, pihaknya sedang melakukan refleksi pasar agar bisa tetap menawarkan layanan streaming musik yang bisa terus digunakan.

Akuisisi Kandas

Bicara soal akuisisi, SoundCloud sebetulnya sudah memasuki proses pada September 2016. Saat itu, SoundCloud hendak diakuisi Spotify. Namun, rencana kedua belah pihak kandas di tengah jalan karena Spotify lebih memilih untuk menyiapkan IPO (Initial Public Offering) di 2017.

Meski gagal, rencana akuisisi SoundCloud berpindah tangan ke Google. Sebagaimana dilansir MusicBusiness Worldwide, raksasa pencarian tersebut sudah membidik SoundCloud dengan nilai US$ 500 juta (Rp 6,6 triliun). Namun nilai ini dianggap SoundCloud masih terlalu rendah.

SoundCloud mengakui bahwa mereka tidak mengalami kenaikan nilai valuasi, sehingga beberapa investor khawatir dengan pertumbuhan perusahaan. Salah satu perusahaan yang juga berinvestasi di SoundCloud adalah Twitter.

SoundCloud sempat menjadi salah satu platform penyedia layanan streaming musik terbesar. Jumlah pengguna hariannya ada di kisaran 175 juta. Bahkan, platform ini diklaim bisa mencetak musisi-musisi indie baru yang pada akhirnya diincar label-label musik kenamaan.

(Jek/Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya