Liputan6.com, Jakarta - Fasilitas WiFi memang tak selalu disediakan di setiap penerbangan. Untuk menikmati fasilitas ini (in-flight WiFi), penumpang biasanya dikenakan tarif sesuai dengan waktu pemakaian atau kuota.
Terlepas dari hal itu, Juniper Research memperkirakan bahwa fasilitas WiFi akan hadir di lebih banyak pesawat dalam lima tahun mendatang. Lembaga riset asal Inggris ini mengestimasi ada 14.419 pesawat yang dilengkapi WiFi pada 2022.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dikutip Fortune, Rabu (19/7/2017), prediksi ini melesat 175 persen, di mana hanya 5.243 pesawat yang menyediakan fasilitas WiFi di 2017. Artinya, setengah dari jumlah penumpang maskapai di seluruh dunia bakal terkoneksi internet.
Adapun, menurut survei, kehadiran fasilitas WiFi tak lepas dari meningkatnya adopsi bring-your-own-device (BYOD), atau setiap orang dapat bekerja di manapun melalui perangkat yang dimilikinya.
Jika melihat tren saat ini, setiap orang memiliki tablet, smartphone, laptop, hingga gadget game sendiri. Sayangnya, kita tahu bahwa kebijakan di pesawat terbang tak membolehkan adanya koneksi seluler saat di udara.
Lebih lanjut, Juniper Research juga mencatat adanya peningkatan jumlah maskapai yang menawarkan akses layanan streaming di penerbangan. Pasalnya, menurut riset, pendapatan bulanan dari akses streaming di pesawat diprediksi naik hingga 30 persen.
Adapun, sejumlah maskapai yang menyediakan WiFi antara lain Alaska Airlines dan United Airlines yang memakai operator Gogo. Gogo mematok tarif US$ 7 (Rp 90 ribuan) untuk satu jam pemakaian dan US$ 19 (Rp 250 ribuan) untuk akses selama satu hari.
Di Indonesia, satu-satunya maskapai yang sudah memiliki fasilitas ini adalah Garuda Indonesia. Untuk penerbangan ke Jepang, misalnya, tarifnya dibanderol mulai dari US$ 5 (Rp 66 ribuan) hingga US$ 16,95 (Rp 225 ribuan) tergantung kebutuhan dan waktu pemakaian.
(Cas/Isk)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: