Apple Watch Selamatkan Seorang Pria dari Serangan Jantung

Sebuah Apple Watch mendeteksi peningkatan detak jantung penggunanya, hal itu menyelamatkan penggunanya dari serangan jantung.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 18 Des 2017, 11:30 WIB
Diterbitkan 18 Des 2017, 11:30 WIB
Apple Watch
Apple Watch Series 3. (Doc: Apple)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria bernama Scott Killian tak pernah membayangkan hidupnya akan selamat berkat Apple Watch. Namun hal itu benar-benar terjadi beberapa minggu lalu.

Pada suatu malam, beberapa minggu lalu Killian terkena serangan jantung. Mengutip laman 9to5Mac, Senin (18/12/2017), pekerjaannya sebagai pengacara membuat Killian memiliki stress level tinggi.

Killian yang mengenakan Apple Watch mengatakan, jam pintar tersebut membangunkannya pada pukul 1 pagi melalui notifikasi dari aplikasi HeartWatch. Aplikasi tersebut mendeteksi detak jantung Killian mengalami peningkatan tinggi saat dia sedang tertidur.

Dia mengatakan, berdasarkan deteksi Apple Watch, detak jantungnya mencapai angka 121 per menit.

Padahal sebelumnya detak jantungnya hanya 49 per menit. Karena mengalami peningkatan tajam, Killian memutuskan untuk mengunjungi dokter sebagai langkah antisipasi.

Setelah melalui beragam pemeriksaan lanjutan, baru diketahui ada empat arteri yang tersumbat dan itu bisa menyebabkan serangan jantung hingga kematian.

"Dokter mengatakan, kalau saya tetap tidur, mungkin saya tidak akan terbangun lagi. Mungkin saya akan meninggal dalam tidur," kata Killian.

Killian juga mengatakan, kakeknya meninggal dunia pada usia 55 tahun dalam tidurnya, juga karena serangan jantung. Saat itu, belum ada Apple Watch yang dapat menyelamatkan nyawa penggunanya.

"Saya selalu menggunakan jam tangan Swiss, satu-satunya alasan saya menggunakan Apple Watch karena ia membangunkan saya, menyelamatkan nyawa saya. Saya rasa semua pria berusia 50 tahun harus memakainya," tutur Killian.

Paling Akurat Ukur Detak Jantung

Apple Watch Series 3. (Doc: Apple)

Apple Watch ternyata merupakan smartwatch yang dianggap paling akurat untuk mengukur detak jantung penggunanya. 

Hal ini berdasarkan sebuah laporan studi dari Stanford University, Amerika Serikat, yang menyebut akurasi setiap smartwatch dalam mengukur detak jantung berbeda-beda. 

Hasil laporan itu menyebut, Apple Watch menjadi perangkat dengan tingkat akurasi pengukuran detak jantung yang paling baik. Menurut studi, tingkat median error Apple Watch hanya 28 persen.

Sementara perangkat dengan tingkat akurasi paling rendah adalah Samsung Gear S2. Perangkat tersebut memiliki tingkat median error sekitar 6,8 persen.

Sebagai informasi, studi ini dilakukan pada sejumlah smartwatch yang ada di pasaran, seperti Microsoft Band, Fitbit Surge, dan MIO Alpha 2.

Kondisi berbeda ditemukan saat pengukuran penghitungan kalori. Riset seluruh perangkat itu menunjukkan hasil buruk saat digunakan untuk mengukur kalori selama beraktivitas dengan tingkat median error di atas 20 persen.

Temuan ini secara tak langsung menguatkan studi University of California yang menyebut Apple Watch untuk mendeteksi adanya gejala penyakit jantung.

Meski bukan perangkat diagnostik yang akurat, studi mengklaim Apple Watch bisa menjadi perangkat pendeteksi penyakit jantung yang potensial.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya