Liputan6.com, Jakarta - Wacana legalisasi operasional becak di DKI Jakarta akan segera diberlakukan. Wacana melegalkan becak ini termasuk ke dalam kontrak politik Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, sejak maju di Pilgub DKI 2017.
Menurut Anies, janji itu diteken dalam kontrak politik dengan Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu pada 2 Oktober 2016. Penataan becak masuk ke butir perjanjian poin 1 butir c.
Advertisement
Baca Juga
Di sana disebutkan perlindungan dan penataan ekonomi informal: PKL, Becak, Nelayan Tradisional, Pekerja Rumah Tangga, Asongan, Pedagang Kecil, dan Pasar Tradisional.
Anies menjelaskan, izin operasi becak punya semangat memberikan keadilan pada semua warga Jakarta. Mantan Menteri Pendidikan ini beralasan kebutuhan terhadap becak masih ada.
Alhasill, wacana becak masuk ke Jakarta ini pun langsung menuai reaksi warganet di media sosial. Beragam komentar pro dan kontra pun mengalir di lini masa Twitter.
Pantauan Tekno Liputan6.com, kebanyakan kicauan sepertinya lebih condong ke kontra dan menyayangkan jika becak beroperasi kembali di aspal Ibu Kota.
Untuk lebih lengkapnya, berikut kumpulan kicauan warganet di Twitter soal wacana becak masuk Jakarta, sebagaimana Tekno Liputan6.com rangkum pada Selasa (30/1/2018).
Serius nanya...Kalian beneran minta becak dan abang-abangnya dikeluarin aja dari Jakarta? 😁#TatapMataSaya
— fv4evah (@fv4evah) January 30, 2018
Nanti naik Becak di Jakarta bayarnya bisa pakai e-money gak ya?
— Khairul Batubara (@batarabara) January 30, 2018
Eh siapa tau yang 58% bersukacita dan bergembira di Jakarta ada becak lagi... https://t.co/FcUUOAMoDZ
— Pura Krisnamurti (@rasjawa) January 30, 2018
Sebaiknya kalau mau adain becak di jakarta pd tempat turis aja, spt kota lama, monas, ancol dll t4 wisata, namun becanya yg bagus dan unik.
— Chu Ruddeen (@CRuddeen) January 30, 2018
orang indon mimpinya tinggi2dijakarta tanpa adanya wacana becak tetep aj ada becak diseluruh jakartadijakarta dekat poldametro tetep aj pagi-sore ada PKLdijakarta tetep aj ada ojek, pengemis & pengamendijakarta siapapun gubernurnya tetep aj banjir
— denden dermawan (@briggsmaster) January 30, 2018
Kurang setuju.Becak itu cuma.sbg kambing hitam,saat publik menuntut pemimpin jakarta skrg utk mengatasi macet( krn tdk mampu)maka becak akan jadi kambing hitam nantinya,kasian tukang becaknya.gk ngerti politik gaberner.
— Flo Rindo (@mas_rindo) January 30, 2018
Bsk ke jakarta pengen naek becak. Dari soeta ke tanah abang. Karena di tanah abang semua milik abang, adek ga punya apa-apa
— Idnul Fitriya (@Inyul_Unyil) January 30, 2018
Bringing back becak to Jakarta streets is not as bad an idea as many people think, at least if Anies makes good on his housing deregulation campaign promise. A slower, ICE-free mode of transportation like becak fits perfectly in my idea of a green, walkable, and denser Jakarta.
— Rozinul (@kangrozin) January 26, 2018
Just wondering, selain area dekat pasar/ stasiun kereta, memangnya masih ada ya yang mau naik becak di Jakarta? It's freakin slow, impossible maneuver at traffic jam, not to mention the late unpredictable weather. Also, I bet it's still more expensive than online ojek in general.
— Unskippable Cutscene (@asepirawan) January 26, 2018
Mobilisasi Becak
Sandiaga Uno sendiri mengungkap tidak ingin berpikir negatif soal datangnya becak dari luar Ibu Kota. Menurut Sandi, ia tak ingin suuzon dengan adanya kabar soal politisasi mobilisasi becak.
"Kita tidak mau suuzon, tapi yang dilaporkan ke saya itu datangnya pakai truk," ujar Sandi di Kepulauan Seribu, Senin (29/1/2018).
Sepengetahuan dia, para pengemudi becak yang dari Indramayu datang ke Ibu Kota mengayuh becaknya sendiri. Menurutnya, hal itu beda dengan tukang becak yang datang dengan menggunakan truk.
"Setahu saya, kalau tukang becak Indramayu, kalau mau datang ke sini kan ngayuh sendiri begitu. Tapi kalau datangnya pakai truk, truknya ada tertutup dan terorganisasi, itu laporan yang datang ke saya, walaupun saya tidak mau suuzon itu ada mobilisasi," ucap dia.
Namun, dia menegaskan untuk tidak berspekulasi lebih jauh lagi terkait kabar tersebut.
"Tapi kita jangan terlalu berspekulasi, kita tunggu. Karena aparat kepolisian sudah juga berkoordinasi dengan kami dan mereka akan membantu menghalau," ucap Sandi.
Advertisement
Diadang Satpol PP dan Dinas Perhubungan DKI
Sebelumnya, Satpol PP dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta menegaskan siap menjaga perbatasan Ibu Kota untuk mengadang becak dari luar kota.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu mengatakan, Selasa, 23 Januari lalu, pihaknya menangkap satu truk berisi becak-becak yang diduga berasal dari Indramayu, Jawa Barat.
"Saya sama Dishub akan jagain (perbatasan), kalau masuk Jakarta kita sita. Nanti kita koordinasi dengan Dishub. Dia masuk, kita tangkep," kata Yani.
Pengadangan truk berisi becak dilakukan satpol PP di daerah Pekojan, Tambora, Jakarta Barat. Mereka kepergok ketika berada di jalan besar.
"Saya usir kalau dia masuk Jakarta, saya tangkap. Pokoknya becak masuk Jakarta saya tangkap, sita karena melanggar Perda. Karena saat ini Perdanya masih melarang, membuat, merakit, mengoperasionalkan becak," ucap Yani.
(Jek/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: