Pro-Kontra Warganet soal Wacana Becak Masuk Jakarta

Wacana legalisasi operasional becak di aspal Ibu Kota, memicu sejumlah reaksi warganet. Ada yang setuju, tapi ada juga yang tidak setuju.

oleh Jeko I. R. diperbarui 30 Jan 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2018, 11:00 WIB
Penarik becak di kawasan jalan layang Bandengan Utara III, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat
Penarik becak di kawasan jalan layang Bandengan Utara III, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Wacana legalisasi operasional becak di DKI Jakarta akan segera diberlakukan. Wacana melegalkan becak ini termasuk ke dalam kontrak politik Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, sejak maju di Pilgub DKI 2017.

Menurut Anies, janji itu diteken dalam kontrak politik dengan Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu pada 2 Oktober 2016. Penataan becak masuk ke butir perjanjian poin 1 butir c.

Di sana disebutkan perlindungan dan penataan ekonomi informal: PKL, Becak, Nelayan Tradisional, Pekerja Rumah Tangga, Asongan, Pedagang Kecil, dan Pasar Tradisional.

Anies menjelaskan, izin operasi becak punya semangat memberikan keadilan pada semua warga Jakarta. Mantan Menteri Pendidikan ini beralasan kebutuhan terhadap becak masih ada.

Alhasill, wacana becak masuk ke Jakarta ini pun langsung menuai reaksi warganet di media sosial. Beragam komentar pro dan kontra pun mengalir di lini masa Twitter.

Pantauan Tekno Liputan6.com, kebanyakan kicauan sepertinya lebih condong ke kontra dan menyayangkan jika becak beroperasi kembali di aspal Ibu Kota.

Untuk lebih lengkapnya, berikut kumpulan kicauan warganet di Twitter soal wacana becak masuk Jakarta, sebagaimana Tekno Liputan6.com rangkum pada Selasa (30/1/2018).

Mobilisasi Becak

Pendataan Penarik Becak di Flyover Bandengan
Stiker berlogo Pemprov DKI tertempel di salah satu becak seusai pendataan oleh petugas di Kolong Flyover Bandengan Utara, Jakarta, Kamis (25/1). Selain pendataan, pihaknya juga melakukan sosialisasi terhadap para tukang becak. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Sandiaga Uno sendiri mengungkap tidak ingin berpikir negatif soal datangnya becak dari luar Ibu Kota. Menurut Sandi, ia tak ingin suuzon dengan adanya kabar soal politisasi mobilisasi becak.

"Kita tidak mau suuzon, tapi yang dilaporkan ke saya itu datangnya pakai truk," ujar Sandi di Kepulauan Seribu, Senin (29/1/2018).

Sepengetahuan dia, para pengemudi becak yang dari Indramayu datang ke Ibu Kota mengayuh becaknya sendiri. Menurutnya, hal itu beda dengan tukang becak yang datang dengan menggunakan truk.

"Setahu saya, kalau tukang becak Indramayu, kalau mau datang ke sini kan ngayuh sendiri begitu. Tapi kalau datangnya pakai truk, truknya ada tertutup dan terorganisasi, itu laporan yang datang ke saya, walaupun saya tidak mau suuzon itu ada mobilisasi," ucap dia.

Namun, dia menegaskan untuk tidak berspekulasi lebih jauh lagi terkait kabar tersebut.

"Tapi kita jangan terlalu berspekulasi, kita tunggu. Karena aparat kepolisian sudah juga berkoordinasi dengan kami dan mereka akan membantu menghalau," ucap Sandi.

Diadang Satpol PP dan Dinas Perhubungan DKI

Pendataan Penarik Becak di Flyover Bandengan
Tukang becak menunggu pendataan di Kolong Flyover Bandengan Utara, Jakarta, Kamis (25/1). Kebijakan Gubernur Anies Baswedan memperbolehkan becak beroperasi di Jakarta, telah menarik perhatian tukang becak dari luar Jakarta. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Sebelumnya, Satpol PP dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta menegaskan siap menjaga perbatasan Ibu Kota untuk mengadang becak dari luar kota.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu mengatakan, Selasa, 23 Januari lalu, pihaknya menangkap satu truk berisi becak-becak yang diduga berasal dari Indramayu, Jawa Barat.

"Saya sama Dishub akan jagain (perbatasan), kalau masuk Jakarta kita sita. Nanti kita koordinasi dengan Dishub. Dia masuk, kita tangkep," kata Yani.

Pengadangan truk berisi becak dilakukan satpol PP di daerah Pekojan, Tambora, Jakarta Barat. Mereka kepergok ketika berada di jalan besar.

"Saya usir kalau dia masuk Jakarta, saya tangkap. Pokoknya becak masuk Jakarta saya tangkap, sita karena melanggar Perda. Karena saat ini Perdanya masih melarang, membuat, merakit, mengoperasionalkan becak," ucap Yani.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya