Liputan6.com, Jakarta - CEO Apple, Tim Cook, menilai program pergantian baterai iPhone seharga US$ 29 (setara dengan Rp 389 ribu) merupakan langkah yang tepat. Pernyataan ini disampaikannya untuk menjawab kekhawatiran program tersebut dapat memengaruhi tingkat upgrade konsumen ke iPhone baru.
Program pergantian baterai seharga US$ 29Â (setara dengan Rp 389 ribu) merupakan bentuk permintaan maaf Apple karena telah sengaja menurunkan performa iPhone. Program tersebut hanya berlaku untuk iPhone 6 ke atas.
Advertisement
Baca Juga
Apple sendiri sengaja memperlambat kinerja iPhone untuk mempertahankan masa pakai baterai. Hal tersebut sekaligus bisa mencegah daya tahan baterai terkuras lebih cepat daripada perkiraan, karena jika tidak dilakukan, maka dapat menyebabkan perangkat mati mendadak.
"Kami tidak memperhitungkan dampak program baterai terhadap tingkat upgrade. Saat ini, saya tidak tahu bagaimana hal itu bisa memengaruhi upgrade," ungkap Cook kepada para analis saat menyampaikan laporan keuangan kuartal I tahun fiskal 2018, seperti dikutip dari Mac Rumors, Minggu (4/2/2018).
Ia menambahkan, "Kami melakukannya karena kami melihat sebagai hal yang tepat untuk para konsumen. Efek upgrade tidak berada dalam pemikiran kami dalam memutuskan apa yang harus dilakukan (soal program baterai)."
Cook pun menilai iPhone memiliki keandalan yang fantastis karena pasarnya terus berkembang lantaran ada konsumen memberikan perangkat lama mereka ke orang lain, serta menggunakan program trade-in untuk mendapatkan yang baru.
Ia meyakini tindakan konsumen tersebut sebagai langkah yang positif karena dengan bertambahnya orang menggunakan iPhone, maka semakin baik.
Soal iPhone Lemot, Bos Apple: Pengguna Tak Baca Pemberitahuan
Persoalan Apple yang sengaja menurunkan kinerja iPhone lawas melalui pembaruan software belum juga usai. Setelah dikritik terus oleh berbagai pihak, Cook akhirnya buka suara beberapa waktu lalu.
Cook dalam sebuah sesi wawancara dengan ABC, menjelaskan Apple tidak pernah berniat merahasiakan soal penurunan kinerja iPhone kepada para pengguna. Menurutnya, Apple sudah memberitahukan hal tersebut dalam catatan pembaruan iOS, tapi banyak pengguna tidak membacanya.
"Ketika kami merilis pembaruan software, kami menjelaskannya. Namun, saya pikir tidak banyak orang yang memperhatikannya. Mungkin kami harus lebih jelas lagi (memberi informasi)," kata Cook,
Kendati demikian, Cook atas nama Apple tetap menyampaikan permintaan maaf kepada pengguna mengenai persoalan tersebut. "Kami sangat meminta maaf kepada siapa pun yang berpikir kami memiliki motivasi lain," ungkapnya.
Advertisement
Apple Minta Maaf
Apple sebelumnya telah mengungkapkan alasan memperlambat kinerja iPhone lawas. Hal tersebut dinilai harus dilakukan untuk mengatasi degradasi baterai sebagai cara mencegah shutdown yang tidak terduga.
Permintaan maaf Apple mengenai masalah ini pertama kali disampaikan pada Kamis (29/12/2017). Selain menyampaikan permintaan maaf, Apple memberikan kompensasi kepada pelanggan berupa potongan harga bagi pemilik iPhone 6 dan setelahnya.
Bagi pengguna yang ingin mengganti baterai, mereka hanya perlu bayar US$ 29 (setara dengan Rp 389 ribu) dan penawaran ini berlaku sepanjang 2018. Biaya tersebut jauh lebih murah daripada yang biasa dipatok untuk mengganti baterai iPhone, yakni lebih dari US$ 80 (setara Rp 1 juta).
Penurunan kinerja iPhone sendiri dilakukan melalui pembaruan software yang dirilis belum lama ini. Konsekuensinya adalah memperlambat kinerja sistem operasi (OS).
iPhone lawas yang dimaksud mulai dari iPhone 6s, 6s Plus, 6, 6 Plus, dan SE. iPhone 5s ke bawah tidak termasuk karena menurut Apple sudah berstatus obsolete (usang).
(Din/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: