Bikin iPhone Lemot, Regulator Korsel Minta Penjelasan Apple

Regulator Korsel meminta Apple menjelaskan lebih rinci soal tindakan perusahaan sengaja memperlambat kinerja iPhone lawas.

oleh Andina Librianty diperbarui 30 Des 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 30 Des 2017, 14:00 WIB
iPhone X
Pelanggan pertama menunjukkan iPhone X setelah ia membelinya di showroom Apple di Sydney, Australia (3/11). Apple iPhone X mulai dijual di Australia dengan antrian panjang di luar toko Apple. (AFP Photo/Saeed Khan)

Liputan6.com, Jakarta - Regulator telekomunikasi Korea Selatan (Korsel), Korea Communications Commisions (KCC), meminta Apple menjelaskan lebih rinci soal tindakan perusahaan sengaja memperlambat kinerja iPhone lawas demi melindungi baterai yang menua. Rahasia Apple ini baru terungkap pada pekan lalu.

"Kami berharap mendapatkan beberapa jawaban atas langkah Apple yang sengaja membatasi kinerja iPhone lawas dan mencoba menyembunyikannya dari para konsumen," jelas KCC dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Softpedia, Sabtu (30/12/2017).

Tindakan Apple memperlambat kinerja iPhone memang mendapat kritik di Korsel, tapi perusahaan tidak akan dikenakan denda.

Berdasarkan catatan media Korsel, The Investor, KCC tidak memiliki yurisdiksi atas Apple dan tidak bisa melakukan penyelidikan resmi. Tindakan yang bisa dilakukan KCC adalah meminta rincian mengapa dan bagaimana Apple mengurangi performa ponsel untuk mengatasi masalah baterai.

Lebih lanjut, Apple sebelumnya telah mengungkapkan alasan memperlambat kinerja iPhone lawas. Hal tersebut dinilai harus dilakukan untuk mengatasi degradasi baterai sebagai cara mencegah shutdown yang tidak terduga.

"Tujuan kami adalah memberikan pengalaman terbaik untuk para konsumen, yang termasuk kinerja secara keseluruhan dan memperpanjang masa hidup perangkat mereka. Baterai Lithium-ion semakin lama menjadi kurang mampu menyuplai kebutuhan ketika berada di dalam kondisi dingin, memiliki muatan daya rendah atau seiring berjalannya waktu bisa membuat perangkat mati mendadak untuk melindungi berbagai komponen elektronik di dalamnya," jelas pihak Apple.

Mengingat berbagai pertimbangan tersebut, Apple sengaja memperlambat kinerja iPhone untuk mempertahankan masa pakai baterai. Selain itu, pada saat bersamaan juga bisa mencegah daya tahan baterai terkuras lebih cepat dari perkiraan, karena jika tidak dilakukan bisa menyebabkan perangkat mati mendadak.

Apple Minta Maaf

Apple akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada para pengguna iPhone terkait masalah ini. Permintaan maaf ini disampaikan Apple pada Kamis (29/12/2017) waktu setempat.

"Kami tahu kalian pasti berpikir Apple telah mengecewakan kalian. Kami minta maaf," tuturnya, sebagaimana dilansir dari The Verge.

Apple pun memberikan kompensasi kepada pelanggan berupa potongan harga bagi pemilik iPhone 6 dan setelahnya, yang ingin mengganti baterai hanya dengan US$ 29 dan penawaran ini berlaku sepanjang 2018.

Biaya tersebut jauh lebih murah daripada biaya yang biasa dipatok untuk mengganti baterai iPhone, yakni lebih dari US$ 80. Tak jelas apakah ini berlaku di AS saja atau di beberapa negara lain juga.

Penurunan kinerja iPhone sendiri dilakukan melalui pembaruan software yang dirilis belum lama ini. Konsekuensinya adalah memperlambat kinerja sistem operasi (OS).

iPhone lawas yang dimaksud mulai dari iPhone 6s, 6s Plus, 6, 6 Plus, dan SE. iPhone 5s ke bawah tidak termasuk karena menurut Apple sudah berstatus obsolete (usang).

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya