Divisi Smartphone dan VR Dilebur, HTC Pecat 100 Karyawan

Meski mengantongi dana besar dair Google setelah diakuisisi, HTC nyatanya malah memecat 100 karyawan. Apa alasannya?

oleh Jeko I. R. diperbarui 26 Feb 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2018, 14:00 WIB
HTC U Ultra
HTC U Ultra. Dok: CNET

Liputan6.com, Jakarta - Awal 2018 sepertinya tidak terlalu mujur bagi HTC. Setelah sebelumnya perusahaan ditinggalkan petinggi divisi smartphone, kini HTC harus memecat karyawannya.

Menurut informasi yang dilansir 9to5google, Senin (26/2/2018), ada sekitar 100 karyawan yang dirumahkan HTC.

Semua karyawan yang di-PHK berada di wilayah Amerika Serikat (AS). Kabarnya, pemecatan terjadi karena aksi korporasi perusahaan yang menggabungkan divisi smartphone dan VR (Virtual Reality).

HTC pun akhirnya mengakui kalau mereka telah memecat karyawannya. Alasannya, HTC tengah melakukan efisiensi struktur perusahaan untuk bisa mencapai kesinambungan bisnis yang lebih optimal.

"Hari ini, kami mengumumkan restrukturisasi organisasi di Amerika Serikat (AS) untuk merampingkan bisnis dan memberdayakan tim agar dapat berbagi lebih banyak sumber," tulis HTC dalam pernyataannya.

Kiprah HTC di industri smartphone belakangan ini memang terbilang cukup getir. Bagaimana tidak, pada 2016, vendor asal Taiwan tersebut merugi hingga US$ 100 juta (setara dengan Rp 1,3 triliun).

Namun, setelah divisi smartphone HTC diakuisisi Google, mereka kembali mendapatkan suntikan dana sebanyak US$ 1,1 miliar atau setara dengan Rp 15 triliun.

Detail Akuisisi

Google
Rick Osterloh, Senior VP Hardware Google (kiri) mengumumkan proses akuisisi HTC dengan perwakilan HTC (kanan). Foto: Business Insider

Setelah akuisisi berlangsung, sekitar 2.000 teknisi dari divisi smartphone HTC akan bergabung dengan Google.

Tak cuma itu, Google juga akan mengantongi lisensi non-eksklusif Properti Intelektual dari vendor smartphone asal Taiwan tersebut.

"Kami bangga akhirnya telah menyepakati akuisisi HTC. Dengan demikian, kami menyambut tim (teknisi) HTC untuk bergabung dan bekerja serta berinovasi dengan perangkat terbaru yang akan meluncur di tahun-tahun berikutnya," kata Rick Osterloh, Senior VP Hardware Google.

Osterloh juga memuji kepiawaian HTC dalam bisnis smartphone-nya. Menurutnya, bergabungnya divisi smartphone HTC dengan Google merupakan keputusan yang tepat mengingat HTC adalah salah satu 'pemain' andal di industri smartphone.

"HTC adalah pionir dan inovator teknologi perangkat mobile. Mereka pertama kali memboyong smartphone 3G pertama pada 2005, lalu membawa smartphone layar sentuh pada 2007, dan juga meluncurkan smartphone unibody berbalut material metal utuh pada 2013," lanjutnya.

Negosiasi Tahap Akhir Sejak September 2017

HTC
HTC U11 Eyes. (Foto: HTC)

Google sendiri sudah memasuki negosiasi tahap akhir untuk membeli divisi smartphone HTC pada September 2017. Waktu itu, perusahaan yang digawangi Sundar Pichai tersebut sedang mempertimbangkan dua pilihan terkait akuisisi.

Pilihan pertama adalah menjadi mitra bisnis strategis untuk HTC, sedangkan pilihan kedua adalah membeli divisi smartphone HTC secara sepenuhnya.

Namun demikian, akuisisi Google terhadap divisi smartphone HTC tidak akan melibatkan divisi bisnis perangkat Virtual Reality (VR) HTC. Sebab, divisi tersebut masih memiliki pangsa pasar yang kuat karena perangkat HTC Vive diklaim laris.

Akuisisi Google terhadap HTC sebetulnya bukan kabar yang mengejutkan, mengingat Google memang pernah bekerja sama dengan HTC membesut smartphone Nexus.

HTC pun turut andil membesut duo smartphone Pixel yang dirilis pada 2016, dan juga akan menggarap Pixel 2 yang bakal meluncur pada akhir 2017.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya