Ingin Hidup Kekal, Pria Ini Unggah Pikiran Otaknya ke Komputer

Adalah Nectome, sebuah startup (perusahaan rintisan) yang menjanjikan bisa melestarikan otak manusia dan mengunggahnya ke komputer.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Mar 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2018, 19:00 WIB
Sam Altman
Sam Altman, miliarder yang ingin mengunggah pikiran otaknya ke dalam komputer. Foto: Gizmodo

Liputan6.com, Jakarta - Meski sudah kaya raya, seseorang umumnya masih merasa tidak puas. Tak sedikit dari mereka ingin hidup abadi seperti yang dilakukan oleh miliarder pria asal Amerika Serikat ini.

Menurut Daily Mirror, Jumat (23/3/2018), seorang miliarder Silicon Valley, Amerika Serikat (AS), telah membayar sebuah perusahaan rintisan sebesar U$ 10.000 atau Rp 137 juta untuk 'membunuhnya' dan melestarikan otaknya lalu mengunggahnya ke komputer.

Miliarder Sillicon Valley itu bernama Sam Altman. Pria berusia 32 tahun telah resmi membayar untuk bergabung dengan daftar tunggu di Nectome, sebuah startup (perusahaan rintisan) yang menjanjikan bisa melestarikan otak manusia dan mengunggahnya ke komputer, untuk memberi kesadaran hidup yang kekal.

Dengan cara ini, Sam Altman berharap suatu hari nanti otaknya akan diunggah ke komputer. Sehingga dia dapat 'hidup' secara digital selamanya.

Dari metodenya, perusahaan bisa memastikan, "100 persen sukses". Tapi bagi Altman, yang menciptakan program Y Combinator dan mendanai perusahaan pemula, seperti yang dia katakan kepada MIT Technology Review, dia yakin pikiran akan bisa didigitalkan.

 

Diunggah ke Cloud

Tips Aman Simpan Data di Cloud Computing
Foto: www.nostra.ie

"Saya menganggap otak saya suatu hari akan diunggah ke cloud (komputasi awan)," katanya.

Dan dia tidak sendiri. Dua puluh empat orang lainnya juga telah membayar untuk bergabung dengan daftar tunggu di Nectome.

Perusahaan itu pada dasarnya mengusulkan untuk 'membalsem' otak kamu --saat kamu masih hidup-- dengan maksud untuk mengunggahnya ke komputer suatu saat jika teknologi telah memungkinkan, sehingga kamu dapat hidup secara digital selamanya.

Solusi kimia sekarang bisa melestarikan tubuh selama ratusan atau ribuan tahun, sehingga ilmuwan bisa memindai otak kamu yang tersimpan, dan membuatnya terlahir kembali sebagai simulasi komputer.

Tapi karena prosesnya membutuhkan 'otak segar,' bahan kimia pembalseman perlu dipompa ke klien saat mereka masih hidup, sehingga hal itu akan membunuh mereka secara efektif.

"Pengalaman pengguna akan identik dengan bunuh diri yang dibantu dokter," kata pendiri Netcome, McNeftre, seorang ilmuwan komputer.

Layanan penyimpanan Nectome belum untuk dijual dan masih belum ada bukti bahwa kenangan tetap ada, atau dapat dikeluarkan dari jaringan yang mati.

Namun perusahaan itu sudah memiliki daftar tunggu klien masa depan, siap untuk terjun pada peluang jika suatu saat prosedur itu menjadi legal.

 

Bantuan Bunuh Diri Medis

75% Perusahaan Akan Adopsi Cloud Computing Tahun Depan
(Foto: www.govitexpo.com)

Teknologi ini mungkin tersedia lebih cepat dari perkiraan kamu. Bantuan bunuh diri secara medis telah dinyatakan legal di lima negara bagian AS dan Nectome telah mendapatkan hibah federal yang besar untuk penelitiannya.

Netcome berkolaborasi dengan Edward Boyden, seorang ilmuwan syaraf kelas atas di MIT, yang otaknya telah terpelihara dengan baik sehingga setiap sinaps di dalamnya dapat dilihat dengan mikroskop elektron, sebuah terobosan ilmiah yang memenangkan hadiah senilai $ 80.000.

Menurut Netcome, proses tersebut akan melibatkan pelanggan yang hidup ke mesin yang akan memompa mereka dengan bahan kimia pembalseman.

Perusahaan percaya bahwa proses ini dapat secara khusus menarik orang-orang yang memiliki penyakit parah.

Perusahaan-perusahaan yang berbasis di AS lainnya telah menawarkan pembekuan kriogenik, yang melestarikan mayat setelah mati dalam nitrogen cair dengan harapan bahwa kemajuan masa depan dalam bidang kedokteran dan teknologi akan memungkinkan mereka terlahir kembali.

Bagaimana, tertarik mengikuti jejak Sam Altman? 

Reporter: Sooperboy

Sumber: Sooperboy.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya