Liputan6.com, Jakarta - Seperti gim lainnya, permasalahan cheat ternyata juga menyambangi PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG). Hal ini sempat dikeluhkan oleh banyak pemain setia PUBG.
Bahkan, beberapa gamer setia gim battle royale terpopuler ini mengaku PUBG sudah menjadi 'sarang' hacker.
Di dalam gim ini mereka mendapati banyak pemain yang menggunakan bermacam cheat, seperti auto-aim hingga wallhacks (memungkinkan pemain melihat lawan di belakang tembok).
Advertisement
Mengetahui hal tersebut, banyak pemain setia gim PUBG yang mulai beralih bermain gim pesaingnya, yakni Fortnite.
Baca Juga
Tak mau ditinggal pemain setianya dan ingin mengurangi jumlah cheater, PUBG Corp, selaku pengembang gim PUBG pun memutuskan mengambil tindakan tegas.
Dilansir Gamerant, Rabu (2/5/2018), pengembang gim baru-baru ini membantu pihak berwajib menangkap 15 orang tersangka karena kedapatan mengembangkan dan menjual program cheat gim PUBG.
Tak hanya itu, PUBG Corp juga menyeret pemain atau pihak yang menjadi perantara transaksi atau menjalankan pasar jual beli program cheat gim tersebut.
Lebih lanjut, penangkapan ini berlangsung pada 25 April 2018 setelah dipastikan ada program cheat tersebut disusupi oleh Trojan.
Adapun ke-15 tersangka tersebut didenda sekitar US$ 5,1 juta atau sekira Rp 70 miliar.
Bukan yang Pertama
Otoritas lokal melaporkan, aksi peretasan ini menggunakan backdoor virus buatan Tiongkok yang mampu mengendalikan PC korban dan mengambil data mereka secara ilegal.
Sekadar informasi, ini bukan kali pertama seseorang ditangkap terkait dengan pembuatan cheat gim PUBG.
Sebelumnya, Tencent, mitra penerbit gim di Tiongkok ini bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menangkap 120 orang karena membuat program cheat untuk gim tersebut.
PlayerUnknown’s Battlegrounds saat ini sudah bisa kamu unduh di platform Android, iOS, PC, dan Xbox One.
(Ysl/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement