Telkom Kantongi Pendapatan Rp 32,3 Triliun di Kuartal I

Ini artinya, perusahaan mengalami pertumbuhan sebesar 4,3 persen dibanding kuartal pertama tahun lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Mei 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2018, 18:00 WIB
Ilustrasi Telkom
Ilustrasi Telkom

Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mampu meraih pendapatan sebesar Rp 32,3 triliun sepanjang kuartal I tahun 2018.

Ini artinya, perusahaan mengalami pertumbuhan sebesar 4,3 persen dibanding kuartal pertama tahun lalu.

Pertumbuhan ini diraih di tengah persaingan industri yang kian ketat serta dinamika industri telekomunikasi yang bergeser dari bisnis legacy (voice & SMS) ke bisnis Digital.

Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) di kuartal pertama 2018 ini sebesar Rp 16,1 triliun, dengan laba bersih sebesar Rp5,73 triliun.

Pendapatan BUMN ini didominasi oleh segmen data, internet and IT service yang menghasilkan pendapatan sebesar Rp 15,9 triliun naik 23,3 persen dibandingkan periode 2017 yang sebesar Rp12,9 triliun.

"Bisnis data, internet & IT service meningkat seiring dengan semakin tingginya penggunaan smartphone, bertambahnya pelanggan IndiHome dan meningkatnya layanan ICT Solution untuk pelanggan korporasi," ujar Direktur Keuangan Telkom Harry M Zen di Jakarta, Senin (30/4/2018).

Dalam segi operasional hingga kuartal pertama 2018, pelanggan fixed broadband tercatat 5,74 juta dengan layanan IndiHome mencatatkan pertumbuhan yang cukup pesat, yakni bertambah sebesar 97 persen dari tahun sebelumnya menjadi sebanyak 3,5 juta pelanggan.

Peningkatan jumlah pelanggan IndiHome tersebut berkat perluasan dan peningkatan kualitas jaringan, perbaikan sistem Information Technology (IT), peningkatan produktivitas teknisi dan tenaga pemasaran serta didukung oleh program pemasaran yang agresif.

Sementara itu, layanan mobile broadband Telkomsel juga mencatat pertumbuhan jumlah pelanggan yang cukup meyakinkan, yakni tumbuh 21,3 persen menjadi 108,73 juta pelanggan.

 

Capex Kuartal Pertama dan Pendapatan Telkomsel

Rayakan HUT RI, Telkom Tebar Layanan Gratis & Diskon
Berbagai pihak turut merayakan Hari Ulang Tahun (HHUT) ke-70 Republik Indonesia (RI), termasuk PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom).

Untuk Capital Expenditure (Capex) pada kuartal pertama tercatat mencapai Rp 6,1 triliun. Capex terutama digunakan untuk membiayai pembangunan BTS, perluasan jaringan akses dan infrastruktur backbone, termasuk penyiapan Satelit Merah Putih dan pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menunjang bisnis fixed and mobile broadband.

Telkomsel, entitas anak usaha Telkom, membukukan pendapatan sebesar Rp21,9 triliun dengan EBITDA Rp12,0 triliun dan laba bersih Rp6,4 triliun.

Bisnis digital Telkomsel pada tiga bulan pertama 2018 menunjukkan peningkatan sebesar 24,8 persen dengan capaian sebesar Rp10,5 triliun.

Angka ini membuat komposisi bisnis digital menjadi 48 persen dari total pendapatan Telkomsel, meningkat dari komposisi periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 38 persen.

Hal ini sesuai dengan prediksi perusahaan dimana terjadi pergeseran perilaku pengguna layanan seluler dari pemakaian voice dan SMS ke pemakaian layanan data.

Telkomsel pada kuartal pertama 2018 ini telah menyelesaikan penambahan BTS (Base Transceiver Station) sebanyak 6.944 unit BTS baru yang semuanya adalah BTS 4G.

Dengan penambahan ini maka total BTS yang aktif hingga kuartal pertama 2018 adalah sebanyak 167.649 unit dimana sekitar 70 persen di antaranya adalah BTS 3G/4G.

Pendapatan IndiHome

IndiHome Fiber menghadirkan aplikasi My IndiHome yang memberikan banyak manfaat kepada pelanggan.
IndiHome Fiber menghadirkan aplikasi My IndiHome yang memberikan banyak manfaat kepada pelanggan.

Pendapatan IndiHome tercatat sebesar Rp2,5 triliun atau meningkat 48,0 persen dibanding tahun lalu.

Sementara, pendapatan dari segmen enterprise adalah sebesar Rp8,6 triliun. Untuk segmen enterprise, perusahaan tetap fokus pada penyediaan layanan ICT (Information and Communication Technology) Solutions terintegrasi dengan mengedepankan keunggulan pada keragaman smart enabler platform.

Untuk segmen wholesale and international business, tercatat pendapatan sebesar Rp2,2 triliun atau tumbuh 32,3 persen dibanding tahun lalu. Hal ini didukung dengan telah beroperasinya sistem kabel laut SEA-US dan SEA-ME-WE5.

"Dinamika yang terjadi di industri saat ini menambah keyakinan Telkom bahwa bisnis data dan layanan digital merupakan masa depan industri telekomunikasi. Tidak hanya pada mobile broadband, namun segmen enterprise, IndiHome dan wholesale and international business, kami harapkan akan menjadi pendorong utama bisnis Telkom di masa mendatang untuk mempertahankan pertumbuhan bisnis perusahaan," jelas Harry,

"Perseroan senantiasa meningkatkan kapabilitas digitalnya dan terus berinovasi dengan dukungan smart network and IT infrastructure dalam melayani pelanggan serta memberikan customer experience terbaik," tutupnya.

Reporter: Fauzan Jamaludin

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya