Liputan6.com, Jakarta - Restoran bernama Creator di San Fransisco memberikan pengalaman robotik bagi pecinta hamburger.
Bermodal enam dolar saja atau setara Rp 84 ribu pada kurs saat ini, pengunjung restoran dapat menikmati menu hamburger yang pembuatannya memakai mesin robot.
Tentunya, robot tidak selalu seperti manusia, melainkan dalam bentuk mesin yang dibuat melalui proses yang cukup lama, yaitu 8 tahun. Mesin itu memiliki panjang 14 meter dan terdiri dari 7 ribu komponen.
Advertisement
Baca Juga
Proses pembuatan burgernya adalah dengan memasukkan bahan seperti roti burger, tomat, dan aneka saus, ke dalam saluran-saluran yang tersedia.
Pelanggan pun bisa meracik sendiri hamburger lewat aplikasi. Mesin robot dari Creator bisa membuat 120 hamburger per jam.
Ternyata, salah satu pendiri Creator adalah lulusan fisika dari Universitas California (UC) Santa Barbara. Pria bernama Alex Vardakostas itu berhasil didukung Google Ventures dan para investor lain.
Bila ingin berkunjung, restoran robot ini akan resmi beroperasi pada 27 mendatang di San Fransisco dan berlokasi Folsom Street.
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Sumsel, Bali dan Sulsel di sini dan ikuti Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Non Stop hanya di Liputan6.com.
Kafe di Singapura Juga Pakai Robot
Tidak hanya di San Fransisco, ternyata di negara tetangga Singapura sudah ada restoran yang memakai inovasi robot.
Pada salah satu foodcourt di Singapura ini tidak ada tenaga pembersih, karena tugas ini sudah tergantikan dengan teknologi robot. Robot akan secara otomatis berhenti di depan pelanggan dan memberikan baki berisi makanan.
Kamera dipasang untuk membuat proses robot berjalan menjadi mulus. Setelah kompatermen pada robot pelayan penuh, robot-robot ini akan menuju ke titik pembersihan, di tempat itu para pembersih akan mengosongkan baki.
Inisiatif menggunakan robot ini dimulai pada 2016 di Koufu di Punggol Plaza, dan telah menunjukkan robot mendorong penduduk setempat untuk mengembalikan nampan mereka.
Selain itu, robot penyedot debu juga diperkenalkan untuk membantu menjaga kebersihan.
Dengan semakin banyak proses harian yang diotomatisasi, mudah diasumsikan suatu hari, teknologi akan mengesampingkan manusia.
Di pusat-pusat jajanan di Singapura, tampaknya itu mungkin, tetapi akan membutuhkan lebih banyak waktu dan insentif bagi penduduk setempat untuk secara perlahan mengubah kebiasaan mereka.
Advertisement
Kelak, Robot Juga Bisa Dinikahi
Selain memakai jasa robot di restoran, berkembangnya teknologi memungkinkan manusia untuk berinteraksi lebih jauh dengan kecerdasan buatan seperti robot, bahkan umat manusia diprediksi bisa menikah dengan robot.
Melansir New York Post, seorang pembuat robot terkenal mempercayai hal ini. Diprediksi, manusia bisa menikahi robot beberapa dekade mendatang.
David Hanson, pencipta robot Sophia yang mirip dengan manusia, mengungkapkan visinya tentang masa depan android dalam makalah penelitian terbarunya.
Di tahun 2018, sudah banyak manusia yang berhubungan seks dengan robot. Hanson percaya di masa depan mereka akan bisa menjalin hubungan romantis pada tahun 2045.
Hanson mengatakan, hal itu merupakan hak untuk menikah, memiliki tanah, dan memilih dalam pemilihan umum. Makalah Hanson sendiri berjudul "Entering the Age of Living Intelligent Systems and Android Society" yang dirilis bekerjsasama dengan Playstation untuk promosi gim "Detroit: Become Human".
Gim sains fiksi tersebut menceritakan tentang android yang berjuang dengan perasaan mereka di dunia manusia. Sekalipun terdengar sangat "dramatis" Hanson mengatakan hal tersebut tidak akan jauh terjadi di masa depan.
(Tom/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini