Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan inovasi dan robotik di Revolusi Industri 4.0 yang pesat membuat sebagian orang waswas karena pekerjaannya terancam otomatisasi.
Hal ini menjadi tugas bagi pihak pemerintah untuk memastikan rakyat dapat menikmati teknologi secara optimal. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Airlangga Hartarto mengajak publik untuk jernih menyikapi laju transformasi dunia digital di sektor pekerjaan.
"Apakah teknologi digital mengurangi lapangan kerja? Jawabannya terbalik, justru ini menciptakan lapangan kerja," ujar Airlangga di acara Inspirato Liputan6.com, Selasa (15/5/2018) di Jakarta.
Advertisement
"Di balik robot ada manusia, dibalik platform eCommerce ada call center, ada software programmer, ada customer service, dan banyak hal, sehingga totally create job."
Baca Juga
Airlangga sadar beredarnya berita tidak mengenakan tentang ancaman lowongan pekerjaan yang akan dicuri robot, tetapi ia mengajak agar menyongsong perkembangan dunia digital dengan semangat inovatif.
"Jangan kena stigma teknologi itu mengurangi opportunity (kesempatan untuk kerja), yang kita lihat teknologi meningkatkan produktivitas dan menambah opportunity," jelasnya.
Lebih lanjut, Airlangga turut mengatakan kunci keberhasilan di Indonesia adalah kemampuan manusia, apalagi populasi Indonesia yang besar dapat menjadi ladang subur untuk eCommerce.
Pemerintah pun menyiapkan langkah agar lebih siap terhadap perkembangan teknologi di Revolusi Industri 4.0.
"Selain menyiapkan SDM, juga menyiapkan birokrasi, retraining, reskilling sehingga mengantisipasi perkembangan yang ada dan memanfaatkannya, dan dipersiapkan agar anak muda istilahnya menjadi digital savvy," tukasnya.
Program Making Indonesia 4.0
Airlangga juga menyebut pemerintahan Presiden Joko Widodo sudah menyiapkan roadmap untuk memperkuat posisi Indonesia di Revolusi Industri 4.0.
"Untuk roadmap industri 4.0. Kemarin sama Pak Jokowi sudah launching program sampai dengan 2030, namanya Making Indonesia 4.0," ungkap Airlangga.
Ia menyebut akan ada beberapa sektor yang disorot, yaitu elektronik, makanan-minuman, otomotif, chemical, tekstil, clothing dan footwear.
"Kita fokus pada eCommerce yang punya program inclusive untuk e-smart UKM. Cluster-cluster industri diberi pelatihan untuk aktif di eCommerce, dan kami membantu industri mempunya standar dan kualitas," terang Airlangga.
Bukan hanya itu, Kemenperin juga mengajak publik untuk aktif di Techno Park yang dibangung di berbagai daerah Indonesia.
"Kita punya Techno Park, ada di Batam, di Bumi Serpong Damai (BSD), kemudian di Bandung, Makassar, dan Bali. Itu silahkan dipakai," ajaknya.
Airlangga menyebut walaupun Artificial Intelligence atau Virtual Reality sedang populer, tapi manusia tetap membutuhkan sesuatu yang bersifat fisik, seperti juga obat-obatan, berlian, dan makanan. Lalu, manusia tinggal memakai teknologi untuk menunjang hal-hal tersebut agar lebih pas dengan kebutuhan.
(Tom/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement