Layanan Internet Terus Diperkuat di Lombok

Dalam hal ini, anak usaha Indosat Ooredoo, Lintasarta, juga berupaya melakukan langkah serupa untuk memperkuat sarana internet.

oleh Jeko I. R. diperbarui 09 Agu 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2018, 13:30 WIB
Lintasarta
Pasca-gempa Lombok, Lintasarta perkuat sarana internet. (Foto: Lintasarta)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah peristiwa gempa Bumi 7.0 Skala Richter yang menimpa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa hari lalu, sejumlah perusahaan turut serta membangun kembali beberapa sarana yang ada di kota tersebut, tak terkecuali sarana internet.

Hal tersebut dilakukan guna menunjang akses informasi yang tetap stabil dan terjaga. Dalam hal ini, anak usaha Indosat Ooredoo, Lintasarta, juga berupaya melakukan langkah serupa. 

Lintasarta bersama dengan beberapa kementerian dan lembaga pemerintah lain, memberikan bantuan berupa sarana internet dengan memakai antena penerima sinyal dari satelit (VSAT).

Lintasarta bekerja sama dengan sejumlah pihak, seperti TNI-Polri, sudah berhasil memasang antena VSAT untuk layanan internet di Posko Penanganan Bencana yang berlokasi di Kantor Bupati Lombok Utara,” kata Suci Andrini, Corporate Communication Manager, Lintasarta, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/8/2018).

“Selanjutnya, sarana layanan internet ini bisa digunakan oleh pihak-pihak yang berada di posko, termasuk kalangan media, sebagai sarana komunikasi untuk mendukung penanganan bencana,” tambah Suci.

Tak cuma jaringan VSAT dari Lintasarta, Kemkominfo lewat Badan Aksesibilitas Teknologi Informasi (BAKTI), juga membantu menyediakan jaringan komunikasi alternatif dengan tambahan akses internet via jaringan VSAT portabel berkapasitas 1M.

Ada juga telepon satelit untuk kebutuhan penanganan bencana di beberapa lokasi posko bencana lainnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kemkominfo Sediakan Alternatif Telekomunikasi Pasca-Gempa Lombok

Penandatanganan kerjasama antara IBM dan Indosat Ooredoo melalui anak perusahaannya Lintasarta di Gedung Indosat, Jakarta, Jumat (11/3/2016).
Penandatanganan kerjasama antara IBM dan Indosat Ooredoo melalui anak perusahaannya Lintasarta di Gedung Indosat, Jakarta, Jumat (11/3/2016). Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani

Akses telekomunikasi menjadi salah satu hal terpenting pasca-gempa Lombok, Minggu (5/8/2018), guna mendukung penanganan bencana dan kesiagaan penyaluran informasi.

Untuk itu, Kementerian Telekomunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui Tim Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Wilayah NTB di Mataram berkoordinasi dengan ORARI dan RAPI terus mendukung penyediaan sarana komunikasi.

Dalam keterangan resmi Kemkominfo yang Tekno Liputan6.com kutip Senin (6/8/2018), saat ini Kemkominfo terus melakukan pemantauan kondisi sarana dan prasarana atau fasilitas telekomunikasi, terutama BTS di lokasi gempa.

Pemantauan dilakukan juga mengingat arus listrik yang padam di wilayah terdampak.

Dalam keterangannya, Minggu malam, aliran listrik mulai berangsur hidup. Oleh karenanya, tim dari operator telekomunikasi segera melakukan penanganan BTS-BTS dan fasilitas telekomunikasi termasuk repeater dan jaringan penyokong lainnya.

Sementara itu, Badan Aksesibilitas Teknologi Informasi (BAKTI) Kemkominfo juga telah menyediakan telepon satelit dan VSAT Portable di pos koordinasi dan lokasi strategis untuk mendukung koordinasi penanganan bencana dan kebutuhan di pos koordinasi pengungsian.

"Sebelumnya, guna mendukung penanganan pemulihan bencana gempa Lombok, BAKTI-Kominfo telah menempatkan 4 VSAT Portable," tulis Kemkominfo dalam keterangannya.

Gempa berskala 7SR yang mengguncang Lombok juga mengganggu beberapa kinerja VSAT. Kemkominfo pun terus melakukan pemulihan terhadap VSAT yang mengalami gangguan.

Guna mendukung penyediaan akses internet dan dukungan komunikasi, BAKTI-Kemkominfo juga akan melakukan penambahan VSAT Portable di lokasi bencana gempa Lombok.

Meski diguncang gempa, BTS-BTS USO yang merupakan penyediaan akses telekomunikasi di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal), dari hasil pantauan lapangan semua pada kondisi on (hidup).

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya