Paul Allen Meninggal Dunia, Bill Gates Berduka

Bill Gates berduka atas kepergian Paul Allen dan mengenang perjuangan yang mereka dilakukan dari awal mereka mendirikan Microsoft.

oleh Jeko I. R. diperbarui 16 Okt 2018, 09:30 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2018, 09:30 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Paul Allen, salah satu pendiri Microsoft selain Bill Gates, meninggal dunia di usia ke-65 tahun pada Senin (15/10/2018) sore.

Kabar meninggalnya Allen sudah sampai di telinga Bill Gates. Dirinya berduka atas kepergian Paul Allen dan mengenang perjuangan yang mereka dilakukan dari awal mereka mendirikan Microsoft.

"Saya turut berduka dengan meninggalnya salah satu teman lama saya yang paling disayangi, Paul Allen," kata Bill Gates sebagaimana dilansir ABC, Selasa (16/10/2018).

"Dari hari-hari awal kami bersama di Lakeside School, kebersamaan yang kami lakukan dalam menciptakan Microsoft hingga beberapa proyek filantropi kami selama bertahun-tahun. Tentu, Allen adalah teman sejati," ujar Gates.

Gates juga mengakui kebaikan Allen semasa dia hidup. "Dia pernah mengatakan, jika ada sesuatu yang bisa menimbulkan kebaikan, maka kita harus melakukannya. Seperti itu kebaikannya," tandasnya.

"Allen lebih pantas mendapat banyak waktu. Yang pasti, jasanya pada dunia teknologi dan filantropi akan terus dikenang hingga generasi berikutnya. Aku akan sangat merindukan Allen," tutur Gates.

Paul Allen, Otak Jenius di Balik Kejayaan Microsoft

Paul Allen
Paul Allen dengan pesawat terbesar yang sedang dibangunnya (Sumber: Business Insider).

Pendiri Microsoft yang juga merupakan rekanan Bill Gates, Paul Allen, meninggal dunia di usia 65 tahun akibat komplikasi limfoma non-Hodgkin (semacam kanker getah bening) di Seattle, Amerika Serikat (AS), pada Senin sore.

Informasi tersebut disampaikan Vulcan Inc atas nama keluarga Allen.

Paul Allen nyatanya memang tidak setenar Bill Gates. Namun, kiprahnya di dunia bisnis tentu tak bisa dilupakan begitu saja.

Miliarder tersebut tak cuma berkutat di industri teknologi, tetapi juga merambah ke industri penerbangan, musik, dan juga olahraga. Paul Allen juga aktif dalam kegiatan sosial.

Dilansir BBC, Selasa (16/10/2018), Gates dan Allen mengawali kariernya bersama saat musim dingin pada 1974.

Waktu itu, Allen yang berusia 21 tahun baru saja membeli majalah teknologi Popular Electronics.

Ia sangat tertarik dengan majalah tersebut, bahkan Allen sampai "membujuk" Gates untuk melakukan apa yang diulas di dalam majalah.

Waktu itu, majalah mengulas Altair 8800, PC pertama di dunia. Belum ada software apa pun yang berjalan dengan Altair.

Allen tahu kalau dirinya dan Gates punya passion dalam hal pemrograman. Meski belum pernah menyentuh Altair secara langsung, mereka pun menulis bahasa pemrograman untuk Altair. Kerjasama jenius ini pun menghasilkan BASIC.

Pada 1975, Allen dan Gates mendapat kontrak untuk memasok BASIC sebagai software bagi Altair. Dari situ, lahirlah Microsoft. Sejarah kelahiran Microsoft pun tertuang dalam buku berjudul Idea Man yang diungkap secara lengkap oleh Allen.

Idea Man

Peran Allen bagi Microsoft terbilang sangat vital. Tak berlebihan bila banyak orang yang menjulukinya sebagai "otak cerdas" atau idea man di balik berdirinya Microsoft.

Berbekal ilmu pengetahuan yang mendalam soal infrastruktur pengembangan software, Allen juga berkontribusi dengan menciptakan sejumlah perlengkapan untuk menopang bisnis Microsoft.

Pada 1977, saat Apple merilis komputer Apple II dengan prosesor yang tak kompatibel dengan software Microsoft, Allen pun punya ide untuk mengembangkan sebuah kartu plug-in.

Bersama Gates dan tim Paterson dari Seattle Computer Products, Allen menciptakan kartu Microsoft Softcard atau Z-80 SoftCard.

Dengan kartu plug-in ini, software yang ditulis perangkat non-Apple bisa dijalankan via Apple II.

Kerja Sama dengan IBM

Kartu nama pertama Bill Gates
Kartu nama pertama pendiri Microsoft Bill Gates dan Paul Allen (Foto: Business Insider Singapore)

Allen juga berjasa dalam menciptakan kerja sama antara Microsoft dengan IBM. Saat IBM masih mencari sistem operasi untuk komputernya, Microsoft belum punya sistem operasi apa pun. Waktu itu, Gates dan Allen baru saja menciptakan coding dan mengembangkan bahasa pemrograman.

Di Seattle, ada perusahaan software kecil yang telah mengembangkan sistem operasi dasar, yakni QDOS, yang mana merupakan singkatan dari Quick and Dirty Operating System.

Kebetulan, Allen memiliki kontak perusahaan tersebut dan langsung melakukan negosiasi untuk membeli hak cipta QDOS.

Barulah Microsoft mengembangkan QDOS menjadi MS-DOS (Microsoft Disk Operating System), yang ditawarkan kepada IBM.

Sontak, komputer IBM menjadi standar di semua industri komputer, dengan sistem operasi bawaan MS-DOS.

Namun sayang, kiprah Allen bersama Gates di Microsoft cuma berlangsung delapan tahun.

Pada 1982, Allen mengundurkan diri dari Microsoft dengan sejumlah alasan. Pertama, ia mengidap limfoma non-Hodgkin. Kedua, dia dan Gates ternyata tidak cocok dan memiliki perbedaan pemikiran.

Setelah mengundurkan diri dari Microsoft, Allen membangun perusahaan investasi Vulcan Inc, lalu membeli tim basket Portland Trail Blazers dan tim sepak bola Seattle Seahawks.

Allen bahkan sempat berinvestasi di American Online (AOL) dan studio film DreamWorks. Dia juga mendirikan Allen Institute for Brain Science, dan perusahaan penerbangan bernama Stratolaunch Systems.

Sekadar informasi, nama Allen masuk dalam daftar orang terkaya di dunia.

Pada Senin sore, ia menduduki peringkat ke-44 dalam daftar miliarder Forbes pada 2018 dengan kekayaan bersih diperkirakan lebih dari US$ 20 miliar. Dia juga pemilik NBA Portland Trail Blazers, NFL Seattle Seahawks dan memiliki saham di tim sepak bola Seattle Sounders.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya