Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, desain smartphone dengan layar besar tak dimungkiri tengah menjadi tren.
Bahkan, sejumlah smartphone hadir terbaru hadir dengan layar yang lebih besar dari versi sebelumnya.
Namun, pendekatan berbeda dilakukan oleh perusahaan asal Jepang NTT Docomo.
Advertisement
Operator terbesar asal Negeri Matahari Terbit itu, berencana merilis ponsel dengan ukuran layar yang lebih kecil jika dibandingkan perangkat lain untuk saat ini.
Menurut President NTT Docomo Kazuhiro Yoshizawa, masih ada sebagian orang yang menginginkan perangkat sederhana dan mudah dibawah, meski banyak pula yang memilih pula smartphone layar besar untuk bermain gim atau menonton video.
Baca Juga
Oleh sebab itu, NTT Docomo memilih untuk merilis ponsel yang sederhana dan berukuran kecil. Rencananya, ponsel ini akan diluncurkan pada November 2018.
Mengingat ponsel ini tampil minimalis, pengguna hanya dapat memakainya untuk menelpon, mengecek SMS, atau sesekali menjelajah internet.
Pengguna juga tidak dapat mengunduh atau memasang aplikasi di ponsel ini.
Dikutip dari Japan Times, Kamis (18/10/2018), ponsel memiliki layar berukuran 2,8 inci tanpa kamera atau jack headphone.
Docomo mengklaim perangkat tersebut merupakan ponsel tertipis dan teringan di dunia karena hanya memiliki bobot 47 gram dan ketebalan 5,3 mm.
Ponsel yang diproduksi oleh Kyocera Corp ini, mengusung teknologi layar elektronik, mirip dengan e-book reader seperti Amazon Kindle.
Terkait harga, Docomo mengungkap ponsel ini akan dijual dengan harga 32.000 yen (Rp 4,3 juta).
Atom, Smartphone Mini Tahan Banting
Sebelumnya, perusahaan bernama Unihertz juga pernah melakukan hal serupa. Jadi, Unihertz meluncurkan smartphone super kecil yang diberi nama Atom.
Perangkat ini memiliki lebar 4 cm dan panjang 9 cm, dengan ukuran layar 2,45 inci. Meski tampil mungil, smartphone ini masih mengusung spesifikasi yang terbilang mumpuni.
Atom didukung dengan CPU octa-core, RAM 4GB, dengan memori internal 64GB. Tak hanya itu, perangkat ini sudah menjalankan Android 8.1 Oreo dan dibekali baterai berkapasitas 2.000mAh.
Smartphone yang sudah mendukung jaringan 4G ini juga dilengkapi dengan sertifikasi IP68 yang membuatnya tahan air dan debu.
Pengguna juga dapat menggunakan perangkat ini untuk mengambil video di bawah air.
Untuk keperluan fotografi, Atom memiliki kamera utama 16MP dan kamera depan 8MP.
Smartphone ini hadir dengan NFC untuk pembayaran mobile, USB port Type-C, radio FM, jack audio 3,5mm, termasuk pemindai sidik jari di bagian depan.
Perusahaan juga menyertakan tombol khusus di bawah tombol power untuk akses jalan pintas ke sejumlah fungsi. Tak sekadar spesifikasi mumpuni, smartphone ini juga diklaim tahan banting.
Advertisement
Harga Smartphone Atom
Unihertz menyebut perangkat ini sangat cocok untuk aktivitas pendakian, bersepeda, berlari, termasuk aktivitas luar ruangan lainnya. Perusahaan juga sudah membekalinya dengan aksesoris khusus untuk membantu pengguna beraktivitas.
Untuk sekarang, Unihertz masih menggalang dana di Kickstarter dengan target US$ 50 ribu. Namun, dengan sisa waktu yang masih banyak, dana yang terkumpul dari 2.600 orang ternyata sudah mencapai US$ 600 ribu.
Sejumlah pihak menyebut spesifikasi yang ditawarkan smartphone ini membuat kampanye Atom di Kickstarter berjalan lancar. Rencananya, perangkat ini akan dijual mulai US$ 219 (Rp 3 juta) atau US$ 299 (Rp 4,1 juta) saat rilis ke publik.
(Dam/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: